Sudah saatnya Presiden Jokowi bertanggungjawab akan omongannya sendiri terkait september ekonomi ‘meroket’


jabung-online.org - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2015 akan berada di level 4,67 persen. Dia yakin angka itu akan melambung jauh pada semester kedua mulai bulan September.

“Mulai agak meroket September, Oktober. Nah, pas November itu bisa begini (tangan menunjuk ke atas),” kata Jokowi di Istana Bogor, Rabu (5/8/2015).


Bulan september 2015 sudah didepan mata, situasi ekonomi dunia sedang ‘menahan diri’ karena informasi akan adanya kenaikan suku bunga oleh The Fed, Tetapi Presiden Jokowi malah membuat statetment yang bertolak belakang dengan situasi yang ada.

Lalu bagaimana senadainya sitausi ekonomi Indonesia malah makin anjlok pada September dan Oktober 2015 ini?

Bagaimana pertanggungjawaban Jokowi selaku presiden? ataukah tak perlu ada pertanggungjawaban omongan? sementara Presiden adalah jabatan publik yang memiliki kekuatan tersendiri dimata rakyat dan negaranya

Marilah kita berkaca kepada Jepang atau Korea Selatan, dimana Pemimpinnya tegas akan nilai tanggungjawab atas omongan dan putusannya di publik

Seorang pemimpin di Jepang dan Korea Selatan, akan mengundurkan diri seandainya omongan yang keluar tidak sesuai fakta atau harapan, dan mereka dididik untuk bertanggungjawab atas omongannya sendiri; kalau tidak sesuai kenyataan maka itu dinilai sebuah KEGAGALAN.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? (dw)

Sumber : Lingkarannews.com

No comments

Powered by Blogger.