Johan Warga Telukbetung Tetap Semangat Mengais Rezeki Sebagai Pemungut Rongsokan

Johan (68), warga Talangbawah, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, keseharianya bekerja sebagai pemungut rongsokan.

Bandar Lampung – Johan (68), warga Talangbawah, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, ini kesehariannya bekerja mengumpulkan barang bekas (rongsokan) guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pengobatan penyakitnya.

Meski harus bersusah payah mengumpulkan barang bekas, dengan kondisinya yang menderita penyakit paru-paru dan usianya yang sudah tak lagi muda, namun ia tidak mengeluh atau menyerah.

“Kalau udara dingin jari tangan saya sebelah kiri ini mengeras dan tidak bisa digerakkan. Kalau sudah begitu saya hanya bisa menggunakan tangan kanan saja untuk bekerja,” kata Johan, Jumat 29/4/2016.

Menurut Johan, dirinya mulai bekerja sebagai buruh rongsok sejak tahun 2011 guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya berobat sakit paru-paru yang ia derita dan biaya sewa tanah.

Selain itu, ayah empat orang anak ini, juga tak ingin menyusahkan anak-anaknya yang sudah berkeluarga. Karena, dirinya merasa malu dengan tetangga sekitar kalau hidup dari hasil uang kiriman anak.

“ Terkadang hampir setiap minggu anak saya mengirimi uang sekitar Rp. 100 ribu. Saya juga tidak mau menyusahkan anak dengan kondisi saya yang sudah sakit-sakitan seperti ini,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dirinya bekerja setiap hari Senin – Minggu dari pukul 06.00 – 18.00 WIB untuk mencari barang rongsokan seperti botol bekas dengan menempuh jarak sekitar 5-10 kilometer perhari. Kalau sesak nafasnya saya  kumat, saya sampai tergeletak di jalan dan tolong warga sekitar.” Ucapnya.

Dia menambahkan, penghasilan sebagai buruh rongsok yang tidak menentu, biasanya ia hanya mendapat uang Rp20-25 ribu perhari. Hal itu mengharuskan sang istri, Rina (63) untuk ikut membantu bekerja sebagai tukang cuci dan gosok untuk mendapat upah Rp400 ribu perbulan. “Yang penting ada niat dan usaha untuk bekerja. Karena saya tidak mau menyusahkan orang lain dan tidak mau dikasihani, tutupnya. (*)

Sumber: Jejamo.com

No comments

Powered by Blogger.