Indosat Sentil Telkomsel dengan Spanduk Jahil


Spanduk Indosat Ooredoo yang menyinggungTemkolsel dengan tarif yang lebih mahal. | Kompas.com

Pihak Indosat mengaku memiliki alasan khusus terkait spanduk mereka yang menyinggung Telkomsel. Bukan soal harga,  Namun ada alasan lebih mengakar yang membuat Indosat sengaja “jahil”.

“Sebenarnya kami mau colek biar ada reaksi,” kata Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, Selasa (21/6/2016).

Reaksi yang diharapkan datang dari Telkomsel dan pembuat regulasi, menyoal praktik monopoli operator yang sudah lama terjadi. Dalam hal ini, media sosial dianggap membantu mengangkat topik tersebut dan mengundang perhatian masyarakat luas.

“Sekarang topik ini sudah keangkat. Semoga bisa kedengaran ke pembuat regulasi,” tutur Alex.

Sebelumnya, foto-foto spanduk promosi Indosat ramai menjadi perbincangan di media sosial sejak Kamis pekan lalu. Dalam foto tersebut, operator yang khas dengan warna kuning itu terang-terangan menyindir tarif telepon Telkomsel.

Dalam foto itu, di salah satu spanduk tertulis, “Cuma IM3 Ooredoo nelpon Rp 1/detik, Telkomsel? Gak mungkin.” Poster lain berisi tulisan, “Saya sudah buktikan nelpon ke Telkomsel Rp 1/detik.”

Pihak Indosat beralasan, Telkomsel dianggap terlalu dominan dengan meraup 80 persen market share di luar pulau Jawa. Sementara itu, gabungan Indosat, XL, dan Hutchitson Tri, hanya mendapat porsi 14 persen.

Kondisi tersebut dikatakan tak sehat bagi iklim kompetisi antar-operator. Masyarakat pun tak diberi pilihan ekonomis yang menguntungkan. “Masyarakat yang perkapitanya rendah harusnya bisa akses telekomunikasi yang sama murahnya dengan daerah lain,” ia menuturkan.(*)

Kompas.com

No comments

Powered by Blogger.