Begal Asal Lampung Timur Menagis Saat Dinikahkan di Kantor Polisi

Selamat malam sahabat JO pada kesempatan kali ini JO akan berbagi informasi mengenai Begal Asal Lampung Timur Menagis Saat Dinikahkan di Kantor polisi,  yuk disimak...!

Begal asal Lampung Timur, Muhammad Harudin, menikah dengan kekasih hatinya, Marlena, di ruang V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (21/9/2016). 

JAKARTA - Begal sadis asal Lampung Timur, Muhammad Harudin, menangis sesungukan saat menikah dengan kekasih hatinya Marlena di ruang V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (21/9/2016).

Pria berusia 20 tahun akhirnya bisa mempersunting ibu dari jabang bayi yang masih dalam kandungan selama 4 bulan itu.

Budi mengungkapkan, izin menikah di kantornya diberikan karena alasan kemanusiaan. Pernikahan itu dihadiri penghulu dari Pelindung Jaya, Kecamatan Gunung Pelindung, Lampung Timur, keluarga kedua mempelai, Kepala Desa Pelindung Jaya, dan aparat kepolisian.

Proses ijab kabul di ruangan sempit, yang dihadiri oleh kedua orang tua mempelai dan para tokoh adat asal Desa Pelindung Jaya, Kecamatan Gunung Pelindung, Lampung Timur.

Suasa haru menyelimuti ruang penyidik selama kurang lebih satu jam. Kedua mempelai tampak anggun dengan menggunakan pakaian khas Lampung Timur.

Berpacaran selama 2 tahun lebih, akhirnya tali kasih pasangan itu dipersatukan. Walaupun, prosesi pernikahan harus dilaksanakan di Mapolda Metro Jaya.  Meski tak dicatatkan di buku nikah dan hanya selembar kertas putih yang dicatat oleh penghulu, Harudin tampak tegang saat melakukan ijab kabul. Proses ijab kabul tersebut sempat diulang karena Harudin terbata-bata.

Setelah para saksi menyatakan pernikahan itu sah, tampak Harudin dan Marlena tak kuat membendung air matanya. Melihat hal itu, pihak keluarga juga ikut menitikkan air mata. Apalagi saat kedua pasangan itu mencium tangan kedua orangtuanya.

Harudin sempat memeluk ibunya sambil meminta maaf. "Maafin saya Bu, saya sudah banyak dosa selama ini," ucap Harudin sambil menangis.

Harudin pun sempat menyematkan cincin ke jari manis pasangannya. Setelah itu, dia harus dipisahkan karena harus mempertanggungjawabkan perbuatannya saat bersama teman-temannya mencuri sepeda motor milik salah satu anggota TNI di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat saat sedang parkir di sebuah rumah makan pada 17 Agustus 2016 lalu.

Sementara itu, Kepala Desa Pelindung Jaya, Kecamatan Gunung Pelindung, Lampung Timur, Wahab, mengatakan pihak keluarga menyewa mobil untuk berangkat dari Lampung Timur ke Jakarta. Mereka rela menempuh perjalanan jauh demi menyaksikan kedua pasangan tersebut menikah. "Kami berangkat dari jam 21.00 dan baru sampai Jakarta pukul 07.00 WIB," ujar Wahab.

Dalam kesempatan itu, Wahab sempat memberikan nasihat kepada Harudin dan Marlena. Ia meminta kedua pasangan itu ikhlas menjalani kehidupan selanjutnya.

"Ini bukan tempat yang tidak mulia, karena pernikahan ini sudah ditentukan Allah. Di mana pun tempat pernikahan akan dimuliakan," kata Wahab. Dia pun berharap setelah ini Harudin bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

Sedangkan Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto mengatakan pelaksanaan pernikahan itu permintaan dari pihak keluarga. Hal ini dikarenakan mempelai wanita sudah hamil 4 bulan.

"Pernikahan ini atas permintaan dari pihak keluarga perempuan karena Marlena sudah mengandung empat bulan. Kami sebagai penyidik hanya memfasilitasi saja," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto, Rabu.

Budi mengungkapkan, izin menikah di kantornya diberikan karena alasan kemanusiaan. Pernikahan itu dihadiri penghulu dari Pelindung Jaya, Kecamatan Gunung Pelindung, Lampung Timur, keluarga kedua mempelai, Kepala Desa Pelindung Jaya, dan aparat kepolisian.(Bintang Pradewo)

Demikian sahabat JO informasi yang berhasil JO kutip dari beberapa media online,  mudah-mudahan bermanfaat.

No comments

Powered by Blogger.