BERANTAS KORUPSI, HARUSKAH KORBAN BERGUGURAN ?



PALEMBANG, Selasa 11 April 2017, sungguh mengejut berita media masa dan media sosial hari ini ;
Breaking News Novel Baswedan disiram air keras. 
"Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, kembali diteror. Teror kali ini berupa penyerangan fisik. Wajah Novel disiram air keras oleh seseorang setelah salat subuh berjemaah di masjid sekitar rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. "Sekarang di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading," kata Emil, istri Novel, Selasa, 11 April 2017.,,,,, "
(Tempo.co , 11 April 2017)

Saya secara pribadi sangat mengenal siapa Novel Baswedan , dia adalah seorang perwira polisi yang cerdas, integritas nya tidak siragukan dan moralitasnya sangat baik patut diacungi dua jempol, teguh memegang prinsif, tak akan tergoda oleh berbagai rayuan apalagi oleh materi, dia hanya takut kepada Allah Swt, 

Karena keperibadiannya yang demikian maka Novel adalah menjadi seorang perwira Polri yang dicintai dan juga dibenci amat,
dicintai ; oleh kalangan Polri karena integritas dan moral yang klas wahid, dibenci okeh kalangan sesama polri terlibih oleh para koruptor karena Novel tak mengenal kompromi untuk koruptor, siapapun pelakunya ; polisikah, politisilah, pejabatkah pemerintah kah, konglomeratkah, tak ada kata kompromi di hadapan Novel, sampai ke dalam kubur pun akan dikejarnya,

Novel adalah seorang perwira muda yang agamis ; terbukti dengan bagaimana pun capak nya, Novel bekerja, pulang larut malam pun dia tetap berupaya Sholat Subuh berjema'ah, kebiasaan ini ternyata dijadikan inceran dan target oleh lawan Novel yang tak takut dosa,


Novel seorang perwira cemerlang dalam karir , tapi dia tidak haus jabatan dan tidak haus pangakat, dia haus pengabdian dan haus akan memberantas kejahatan terutama korupsi yang menyengsarakan rakyat, bangsa dan negaranya yang tercinta,
Hal ini terbukti dia rela melepas statusnya sebagai anggota Polri demi tetap melanjutkan kariernya di KPK, demi mengejar sang koruptor ; kapan pun, dimana pun dan siapapun,


Demikian sekelumit pribadi Novel Baswedan yang saya kenal yang tentunya pribadinya jauh lebih baik dari apa yang saya ketahui,
Saya dapat bercerita demikian karena semasa saya menjabat Kabareskrim Polri Novel bertugas sebagai perwira Bareskrim Polri yang diperbantukan pada KPK, sayalah sebagai pembina fungsi reserse / penyidik dikala itu,


Atas kejadian terhadap diri Novel Baswedan sebenarnya negara sudah harus waspada dan melindungi yang bersangkutan sejak awal, bukankah kita masih ingat, beberapa kejadian telah terjadi pada diri Novel Baswedan , antara lain baik phisik maupun non phisik ;

Novel ditabrak mobil ketika sedang mengendarai sepeda motor menuju kantor KPK, Novel juga benerapa kali dicoba dan dipidanakan sengan tuduhan penganiayaan berat hingga meninggal dunia atas tahanan Polres Bengkulu sekian belas tahun yang lalu serta teror lain yang diabaikan begita saja oleh Novel

Novel dikenal sebagai penyidik senior KPK yang menangani berbagai perkara korupsi besar di negeri ini yang melibatkan elit politik, elit pemerintah, konglomerat dan orang ternama yang selama ini dianggap kebal hukum, ternyata dihadapan Novel tiada kenal kata kompromi , diantara perkara tersebut ;

Perkara korupsi simulator SIM di kepolisian dengan terpidana antara lain Inspektur Jenderal Djoko Susilo, Novel saat ini menyidik perkata mega korupsi E-KTP yang melibatkan elit politik, elit pemerinth, pengusaha besar, dan berbagai perkara korupsi yang melibatkan kalangan elit yang terpidananya sudah mendekam di penjara,

Siapa pelaku penyiraman air keras terhadap Novel ?
  • Sudah pasti terencana , 
  • Bukan kebetulan, 
  • Bukan kecelakaan, 
  • Bukan tidak sengaja,
  • Yakinlah pasti ada kaitannya dengan sepak terjang Novel selama ini yang tiada kompromi di dalam memberantas berbagai mega korupsi di negeri ini,
Perkara ini harus terungkap !

Polri dan semua pihak harus berupaya keras mengungkap perkara ini sampai tuntas, sebab apapibila perkara ini tidak terungkap maka akan timbul berbagai tudingan khususnya kepada ; pihak yang selama ini perkaranya disidik oleh Novel, kalau tidak terungkap dapat berkerkembang berbagai isue san berita hoax,

Polri juga harus bekerja keras ungkap perkara ini supaya tidak ada tudingan miring kepada Polri seandainya gak bisa ungkap perkara ini,

Siapapun pelakunya baik pelaku langsung atau otak dari pelaku ini, Polri harus berani menindak tegas tanpa pandang bulu,

Memperihatinkan !
Seluruh komponen anak bangsa yang cita akan negeri yang non korupsi harus mengutuk peristiwa ini, harus membantu sesuai kemampuan masing-masing guna mengungkap perkara ini,
Kita prihatin ; jangan lagi terjadi kekerasan phisik dan non phisik terhadap siapapun yang berkonitmen memberantas korupsi di negeri ini, 
Misal: mengkriminalisasi siapapun yang berkomitmen berantaa korupsi, contoh mencari-cari kesalahan yang gak masuk akal dengan merekayasa sedemikian rupa seolah telah melakukan tidak pidana,


Di negeri ini dengan sistem hukum yang ada sekarang ini ; 
Tidaklah sulit untuk merekayasa suatu perkara kepada orang yang berkomitmen memberantas korupsi, bukankah contoh sudah banyak,


Apa yang harus dilakukan ?
Orang yang berkomitmen memberantas korupsi ; penyidik, jaksa, hakim, pengacara, lsm > > harus mendapatkan perlindungan yang cukup oleh negara baik perlindungan phisik maupun non phisik / perlindungan hukum, Pelaku yang melakukan penistaan phisik dan penistaan hukum (oleh aparat) harus ditindak tegas,

Kita berdoa semoga Polri dengan segala kemampuannya mampu mengungkap pelaku penistaan terhadap Novel,

Dan juga semoga peristiwa ini tidak membuat ciut para abdi hukum (penyidik, jaksa, hakim, pengacara, lsm dan perorangan) yang berkomitmen memberantas korupsi, 

Semoga peristiwa ini menjadi pemacu berbagai pihak untuk tetap berpegang teguh pada komitment memberantas korupsi,

Semoga,


Susno Diadji
--------------
~ Ketua Umum TP Sriwijaya
~ Ketua Komite Pemantau Pengawas Pertanian Insonesia
~ Datuk Patani Sumsel

*Znd / Kontributor Jabung Online

No comments

Powered by Blogger.