Innalillahi, Mantan Pemimpin Ikhwanul Muslimin, Syaikh Mahdi Akif Meninggal Dunia di Penjara

Jabungonline.com – Mantan Mursyid Aam (Pemimpin) Ikhwanul Muslimin Mahdi Akif meninggal dunia pada hari agung, Jumat (22/9) sore. Almarhum meninggal pada usia 89 tahun di sebuah rumah sakit di Kairo barat, tempat di mana dia dipindahkan setelah kesehatannya memburuk.

“Ayah sudah kembali keharibaan Tuhan, setiap manusia adalah ciptaan Tuhan dan setiap manusia akan kembali kepada-Nya,” tulis Alia Akef, anak perempuan almarhum Syaikh Mahdi Akif, melalui akun Facebook-nya.

Sementara itu, kepala pembela terdakwa Ikhwanul Muslimin di Mesir, Abdel Moneim Abdel Maqsoud, dalam sebuah pernyataan pers – bahwa penguburan mayat almarhum Syaikh Akif malam ini di pemakaman keluarganya di Kairo.

Keluarga Akef meluncurkan kampanye blogging untuk menuntut pembebasan Syaikh Akif dikarenakan kesehatannya beberapa hari yang lalu.

Syaikh Mahdi Akif menghabiskan waktunya selama dua puluh tahun di penjara saat pemerintahan almarhum Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser Kemudian dibebaskan di bawah almarhum Presiden Anwar Sadat pada tahun 1974. Syaikh Mahdi Akif kemudian diadili di era Presiden Hosni Mubarak dan dipenjarakan dari tahun 1996 sampai 1999.


Syaikh Mahdi Akif

Kemudian almarhum juga diadili karena dituding menghina Peradilan di bawah Presiden Abdel Fattah al-Sisi, yang mengambil alih kekuasaan setelah keberhasilan Al-Sisi mengkudeta Presiden Mohamed Morsi dari Ikhwanul Muslimin.

Saat itu, pengadilan memutuskan Syaikh Akif dibebaskan dari tuduhan menghina pengadilan. Namun almarhum tetap di penjara dikarenakan menunggu satu kasus, yaitu peristiwa Biro Bimbingan (ditandatangani pada musim panas 2013 setelah bentrokan antara pendukung Ikhwanul Muslimin dengan pasukan tentara Al-Sisi). Dalam kasus tersebut, pengadilan memutuskan untuk memberikan hukuman seumur hidup bagi Syaikh Akif.

Selanjutnya hukuman seumur hidup bagi Syaikh Akif telah dibatalkan oleh Pengadilan Kasasi ( Pengadilan banding tertinggi di negara itu) pada bulan Januari dan akan diulang kembali.

Sumber: Al Jazeera + Agensi

Translate: Arum Afriani Dewi

No comments

Powered by Blogger.