Ini Catatan 3 Tahun Jokowi-JK Menjabat

Jabungonline.com – Menjelang tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 20 Oktober mendatang, pemerintah dinilai belum mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari periode sebelumnya.

Kritikan ini disampaikan Sekretaris Bidang Ekonomi Keuangan, Industri, Teknologi dan Lingkungan Hidup (Ekuintek-LH) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Handi Risza dalam keterangan tertulis, Kamis (12/10).

Handi menyebutkan bahwa dalam tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK menggenjot pembangunan infrastruktur. Pada tahun 2009 alokasi anggaran infrastruktur sebesar Rp 76,3 triliun, lima tahun kemudian melonjak mencapai Rp 206,6 triliun, tepatnya pada tahun 2014.

“Artinya, selama periode lima tahun alokasi anggaran infrastruktur naik sebesar Rp 130,3 triliun atau meningkat sekitar 170 persen,” ujar Handi Risza.

Besarnya alokasi anggaran infrastruktur ternyata belum mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari periode sebelumnya, baik dari sisi konsumsi masyarakat, konsumsi pemerintah maupun dari investasi.

“Rata-rata pertumbuhan ekonomi pada periode 2010-2014 sekitar 5,8 persen, bahkan dalam kurun waktu tahun 2010-2012 perekonomian nasional tumbuh diatas 6 persen,” ungkap Handi.

Selain itu, ujar Handi, besarnya alokasi anggaran infrastruktur juga belum berdampak terhadap pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran secara signifikan. BPS merilis data bahwa pada bulan Maret 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di Indonesia mencapai 27,77 juta orang (10,64 persen), atau bertambah sebesar 6,90 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2016 yang sebesar 27,76 juta orang (10,70 persen).

No comments

Powered by Blogger.