Rezim Brutal Kembali Menangkapi Mahasiswa Pejuang Rakyat !


Ilutrasi

Oleh: Nasrudin Joha

Jabungonline.com-Gelaran Aksi Mahasiswa memperingati 3 (tiga) tahun kepemimpinan Jokowi berakhir dengan pemukulan dan penangkapan 13 mahasiswa. Setelah tidak memiliki argumen untuk menemui mahasiswa, rezim dengan pongahnya menggunakan pendekatan kekuasaan untuk membungkam suara-suara kritis mahasiswa.

Rezim sebelumnya sesumbar kangen didemo, kangen dikoreksi, siap siaga untuk menemui pendemo, nyatanya rezim ringkih ini tidak menunjukan satupun batang hidungnya untuk menemui mahasiswa. Mengulang apa yang terjadi pada peristiwa aksi bela Islam 411, rezim enggan untuk menemui rakyatnya yang ingin curhat dan berkeluh kesah.

Sebelumnya, perwakilan petani dari lereng kendeng -hingga mengaspal kaki dan ada yang meninggal- tidak jua dapat bersua dengan rezim. Rezim lebih memilih tinggal dan berleha-leha di dipan istana, ketimbang duduk bersama rakyat untuk mendengarkan keluhannya.

Tapi uniknya, dalam berbagai kesempatan yang lain rezim selalu dikuntit media pada aktivitas kesehariannya bersama elemen pendukungnya. Seolah, rezim ingin mengabarkan kepada publik bahwa rezim berada dan selalu bersama ditengah-tengah rakyat.

Inilah rezim dusta dan khianat, rezim yang berdiri diatas pilar ringkih pencitraan. Jika tidak ada cermin cembung yang dipasang di seluruh sudut istana, maka pastilah rakyat telah melihat betapa kecil dan ringkihnya rezim.

Pada batas tertentu, rezim telah offside menginjak garis merah kesabaran rakyat. Ingat ! Semua mengindera dan mencatatnya. Dan Allah SWT pasti menyaksikan kebrutalan yang dipertontonkan.

Mahasiswa Tidak Bisa Di Tekan

Setelah rezim berhasil menundukkan sebagian bromocora aktivis pergerakan dengan lobi gizi meja makan, rezim mengira dapat menundukan pergerakan mahasiswa dengan represifme dan keangkuhan. Apa yang dipertontonkan rezim hari ini, ibarat menyiram minyak pada kobaran api perjuangan mahasiswa.

Perjuangan mahasiswa makin membahana, eskalasi perlawanannya akan meluas dan dalam intensi yang lebih masif. Rezim akan merasakan betapa salah dah fatal keputusan membungkam perlawanan rakyat.

Peristiwa penangkapan rezim justru akan menjadi pemicu geliat kebangkitan pergerakan mahasiswa. Jika mahasiswa telah memantik pelatuk perlawanan, maka ini merupakan geliat perlawanan umat dan rakyat yang bersifat semesta.

Mahasiswa hanya menyuarakan suara rakyat, kemarahan mahasiswa adalah kemarahan rakyat, tuntutan mahasiswa adalah tuntutan rakyat. Rezim terlalu dungu, tidak mau membaca dan belajar dari sejarah. Tidak ada satupun kekuasaan, yang dapat memenangkan pertarungan melawan rakyat.

Represifme rezim memaksa mahasiswa berkoalisi dengan rakyat untuk melakukan perlawanan. Di tengah himpitan beban rakyat yang begitu berat, agitasi perlawanan akan cepat dan mudah menyebar bak cendawan di musim hujan.

Mahasiswa akan terus berkonsolidasi untuk memantapkan misi dan menyatukan visi. Visi meluluhkan rezim agar rakyat segera terbebas dari penindasan, akan menjadi isu kolektif yang mempersatukan. *Penindasan dan ketidakadilan yang ditimpakan kepada rakyat, akan mempermudah proses peleburan misi dan visi untuk melawan rezim.*

Wahai Rezim, bertaubatlah !

Anda tidak akan pernah menang, hingga Anda mendapati ikan hidup di Padang pasir. Anda juga tidak akan pernah memperoleh hakekat kemenangan, jika itu dibangun diatas tumpukan bangkai rakyat. Sadarlah, betapa rakyat menginginkan perubahan. Insyafilah, betapa Anda tidak memiliki kemampuan untuk mengelola negara.

Wahai rezim, Anda keliru besar memperturutkan keinginan majikan Anda, baik kapitalisme barat Amerika maupun kapitalisme timur China. Rakyat-lah yang harus kalian layani, bukan asing - aseng. 

Anda menangkapi mahasiswa dengan dalih tidak berijin unjuk rasa, melewati batas waktu dan peraturan, tetapi Meikarta yang tidak berizin begitu bebas memasarkan propertinya.

Anda membubarkan ormas tanpa izin peradilan, tetapi Anda membiarkan proyek reklamasi yang telah dibatalkan pengadilan. Anda begitu serius dan sungguh-sungguh mengabdi kepada para cukong, asing aseng, pada saat sang sama Anda juga serius dan sungguh sungguh mengintensifkan penderitaan rakyat.

Pajak rakyat dinaikan, freeport mendapat fasilitas keringanan, pajak TKI dan buruh dikejar, pekerja China masuk tanpa bea dan pajak. Tarif listrik  dinaikan, BUMN diobral, Hutang menggunung, lantas kerusakan apalagi yang hendak kau timpakan ?

Segeralah bertabat, sebelum ajal menjemput.Ketahuilah, tidak ada sejarah rakyat bisa bersabar dengan keterpurukan dan penindasan. [MO/kji].

No comments

Powered by Blogger.