MPR Minta Tarik Buku yang Memuat Yerusalem Ibu Kota Israel

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin.

Jabungonline.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin meminta pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menarik buku pelajaran Sekolah Dasar (SD) yang menyebutkan ibu kota Israel adalah Yerusalem.

"Saya kira ditarik saja buku itu. Karena yang kita tahu ibu kota Israel itu adalah Tel Aviv. Bukan Yerusalem," kata Mahyudin usai menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada Majelis Taklim Nur Hasanah di Oak Tree Hotel, Bontang, Kalimantan Timur, Ahad (17/12).

Publik belakangan ini dikejutkan dengan buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk siswa kelas VI SD yang menyebutkan ibu kota Israel adalah Yerusalem. Buku pelajaran SD itu sudah beredar sejak tahun 2008 lalu. Mahyudin mengaku tidak mengetahui persis pihak yang mengeluarkan dan mengedarkan buku yang menyebutkan ibu kota Israel adalah Yerusalem. Meski demikian Kemendikbud tetap harus bertanggung jawab atas peredaran buku itu.

"Saya tidak tahu siapa yang mengeluarkam buku itu, apakah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau swasta. Saya kira Mendikbud harus bertanggungjawab," ujarnya.

Menurut Mahyudin, jika dalam buku pelajaran SD itu sudah lebih dulu mengatakan bahwa ibu kota Israel adalah Yerusalem maka hal ini merupakan sebuah kesalahan yang fatal. "Ini namanya keterlaluan. Saya kira buku itu harus diperbaiki," tegas Mahyudin.

Dari kasus ini, Mahyudin menduga ada pihak-pihak tertentu yang bermain di balik kesalahan fatal itu. "Sering saya bilang ada pengaruh intervensi asing dalam pengambilan kebijakan-kebijakan. Tidak tertutup kemungkinan ada yang bermain ke dalam kemudian membuat buku itu," sebut Mahyudin menduga-duga.

Selain menarik buku yang menyebutkan ibu kota Israel adalah Yerusalem, Mahyudin juga minta Kemendikbud untuk melakukan pengawasan lebih ketat terhadap buku-buku pelajaran. "Kita harus hati-hati," ucapnya.

No comments

Powered by Blogger.