Awas! Freeport Jadi Faktor Perundingan Dagang AS-Indonesia


Jabungonline.com – Untuk mencegah terjadinya perang dagang Indonesia dengan Amerika Serikat (AS), kedua negara memang perlu berunding. Namun, hasil perundingan dagang RI-AS harus dilandasi prinsip saling menguntungkan. Kepentingan nasional Indonesia tidak boleh dikorbankan. Tim perunding RI harus menolak jika AS menjadikan faktor Freeport untuk menekan Indonesia.

Saya perlu mengingatkan hal ini karena AS mengultimatum ancaman perang dagang dengan Indonesia ketika proses negosiasi divestasi saham Freeport Indonesia (FI) sudah mendekati tahap final, atau saat pemerintah RI sudah berhasil memenangkan negosiasi dengan Freeport McMoran selaku Induk FI.

Pengunjuk rasa Papua menampilkan plakat anti-Freeport selama demonstrasi di depan gedung kantor Freeport Indonesia. (Foto:AFP PHOTO / Jewel Samad)


Tidak mudah memenangkan negosiasi ini, karena Freeport McMoran selalu bersikeras mempertahankan posisi mayoritas pemilikannya di FI. Butuh waktu tiga setengah tahun untuk memenangkan negosiasi ini, bahkan diwarnai dengan beberapa tekanan dari AS.

Dalam proses negosiasi itu, Indonesia bahkan sempat ditakut-takuti, saat manajemen Freeport mengungkap bahwa salah satu pemegang saham Freeport McMoran, yakni Carl Icahn, adalah staf khusus Presiden AS Donald Trump.

Seperti diketahui, Kemenangan pemerintah RI dalam negosiasi divestasi saham FI sudah ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara PT. Inalum dengan Freeport McMoran selaku induk FI. Penandatanganan HoA itu membuka jalan bagi pemerintah Indonesia mengakuisisi 51% saham FI.

Sebelumnya, di tengah berlangsungnya proses negosiasi divestasi saham FI itu, AS tiba-tiba mengultimatum perang dagang dengan Indonesia. Dan, sebelum perang dagang dengan Indonesia itu benar-benar dilakukan, AS meminta dilakukannya perundingan dengan Indonesia.

Untuk itu, Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, dijadwalkan berunding dengan Perwakilan Perdagangan AS atau USTR (United State Trade Representative) pada akhir Juli 2018. Perundingan itu akan membahas sejumlah produk ekspor Indonesia yang mendapatkan perlakuan khusus AS berupa keringanan bea masuk atau Generalized System of Preferences (GSP).

Untuk mencegah perang dagang RI-AS, saya tentu saja mendukung penuh perundingan Mendag RI dengan USTR. Namun, juru runding Indonesia harus memprioritaskan kepentingan nasional. Para juru runding harus mampu menolak jika AS menggunakan isu divestasi saham FI sebagai faktor penekan.

Keberhasilan Indonesia mendorong Freeport McMoran melepaskan posisi mayoritasnya di Freeport Indonesia sudah diumumkan kepada masyarakat. Dan, masyarakat pun mengapresiasi keberhasilan itu. Maka, apa pun alasan dan tujuannya, Indonesia tidak boleh mundur setapak pun dari posisi HoA antara PT Inalum dengan Freeport McMoran yang ditandatangani pekan lalu itu. (kmpr)

1 comment

Unknown said...

bandar Togel sgp yang paling aman

Agen TOGEL Online Terpercaya.

Yuk Buruan Gabung Bersama POIN4D
Discount DAN Promo Nya Besar LOH.
Jangan Salah Pilih BO, POIN4D 100% Fair Play.
Prosess Deposit Dan Withdraw Cepat
Ada Promo ( Event ) Yang Bisa Mendapat
Duit Puluhan Juta Rupiah , Silahkan daftar kan sekarang juga

Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
📞Pin BBM : D1A279B6
📞Pin BBM : 7B83E334
📞Whatsapp : +85598291698
📞Skype : Poin.4D
📞Line : +85598291698

Powered by Blogger.