Pakar Hukum: Tukang Revisi Doa Masih Bisa Kena Tangkap?

Jabung Online  – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Romy dikabarkan tertangkap dalam operasi tangkap tangan KPK (15/03).


“Dari sumber A1. Kejadiannya jam 09.00 di Kanwil Kementerian Agama Sidoarjo, Jawa Timur. Yang ditangkap Romi,” tulis cnnindonesia.com (15/03).

Soal OTT di Kemenag Sidoarjo, Ketua KPK Agus Raharjo membenarkan informasi itu. “Betul ada giat KPK di Jatim,” kata Agus. Namun, Agus tak menyebut siapa yang terjaring dalam operasi senyap itu. Agus hanya mengatakan saat ini pihak-pihak yang diamankan sedang diperiksa di Polda Jawa Timur.

Sindiran keras pun dilontarkan pakar hukum Arman Garuda Nusantara. “Wah apa bener ini tukang revisi do’a masih bisa kena tangkap? Harusnya sih ampuh dari segala jeratan,” sindir Arman di akun Twitter
@armangn8.

Wartawan senior Dandhy Laksono juga mengomentari OTT Romy. Di mana Romy, yang ketum ‘partai agama’, ditangkap di Kementerian Agama, pada hari Jumat. “Partai agama, di Kementerian Agama, dan hari Jumat,” tulis Dandhy di akun @Dandhy_Laksono.

Pemikir Islam Iwan Januar juga mengaitkan posisi Romy sebagai Ketum parpol Islam. “Saya mau bilang apa? Alhamdulillah? Ini Ketum Parpol Islam. Innalillahi? Dia pendukung penista agama, sering serang sesama muslim,” tulis Iwan di akun @iwanjanuarcom.

Terkait OTT Romy, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo – Maruf Amin, Erick Thohir, buru-buru menegaskan bahwa  Erick tidak akan menggerus elektabilitas Jokowi-Maruf, mengingat PPP merupakan partai koalisi di Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

Menurut Erick, penangkapan Romy tidak berhubungan dengan Pilpres, namun lebih mengarah ke pribadi. “Harus dipisahkan antara pribadi dengan pilpres. Kalau misalnya, mohon maaf, ada apa-apa dengan yang lainnya pun kan masak dihubungkan dengan Pilpres,” kata Erick.(kl/akt)

No comments

Powered by Blogger.