Begini Tahapan Audit Sistem KPU, Kecurangan Sistematis Bisa Terbukti


Photo :

Instagram/@kpu_ri


Jabung Online – Belakangan ini wacana audit sistem teknologi informasi KPU menguat. Permintaan ini muncul karena merasa ada berbagai kejanggalan dalam sistem informasi KPU, salah satunya masalah dalam Sistem Informasi Perhitungan atau Situng.

Beberapa politikus menilai Situng terbilang kacau, untuk itu mereka meminta setop perhitungan suara Pilpres 2019 melalui Situng. Bahkan ada tudingan, Pilpres 2019 ini terdapat kecurangan yang sistematis, terstruktur dan brutal.

Pakar forensik digital, Ruby Alamsyah mengatakan, pada prinsipnya proses audit terhadap sistem informasi dan teknologi sangat bergantung pada kasus dan kebutuhan data yang perlu dianalisis.

Ruby yang merupakan Pendiri serta Kepala Eksekutif dan Chief Digital Forensic PT Digital Forensic Indonesia (DFI) itu merinci, ada beberapa tahapan umum yang dilakukan dalam audit forensik digital sebuah sistem informasi dan teknologi. Dia menyebutkan ada empat tahap secara umum. 

Tahap ini menentukan sistem atau server dan data apa saja yang perlu dilakukan pengkloningan atau forensic imaging

Forensic imaging adalah proses menduplikasi barang bukti digital asli ke media duplikasi, dengan teknik bit-by-bit copy. Ruby menyebutkan tahap awal ini sebagai proses akuisisi.

"Target tahap ini adalah barang bukti digital asli sudah diduplikasi dengan baik dan sesuai prosedur. Dan proses selanjutnya akan selalu menggunakan duplikasi ini sebagai bahan yang dianalisis," ujarnya kepada VIVA, Rabu 7 Mei 2019.

Tahap kedua: Examination

Pada tahap ini, berlangsung proses pemeriksaan barang bukti digital di atas dengan saksama untuk mendapatkan secara menyeluruh data yang ada di dalamnya. Data yang diambil baik yang secara logicalmasih ada maupun yang sudah terhapus. Semua data akan diekstrak untuk dapat digunakan dalam proses berikutnya. 

Tahap ketiga: Analysis

Ruby menjelaskan, tahapan digital forensic ketiga ini merupakan tahap yang paling penting dan memakan waktu sesuai dengan tingkat kesulitan dan besar, sebab tahap ini melibatkan data. 

"Pada tahap ini investigator akan menganalisis data-data yang ada untuk dapat dijadikan bukti-bukti serta menentukan kronologis sebuah proses kejadian yang sebelumnya," jelasnya. 

Tahap keempat: Reporting

Tahapan terakhir ini akan menghasilkan sebuah laporan teknis digital forensic detail secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan di muka hukum. 

Bagaimana dengan audit KPU?
Mengingat KPU sedang mendapat sorotan soal kacaunya input data suara Pilpres, Ruby mengatakan, untuk audit sistem KPU yang diperlukan adalah dua hal. Pertama membandingkan data C1 dan analisis input data. 

"Pertama, mengomparasi data di sistem dengan data scan C1. Kedua, menganalisis terhadap aplikasi webuntuk penginputan data, analisis data base, serta analis log-nya," ujarnya. 

Dengan cara tersebut, Ruby berharap nantinya bisa didapatkan fakta-fakta yang diperlukan, untuk memastikan adakah kecurangan sistematis yang dimaksud. 

No comments

Powered by Blogger.