Para Seniman Dukung Advokasi Terkait Pembekuan UKM SBI IAIN Raden Intan Lampung


Diskusi terkait pembekuan  Unit Kegiatan Mahasiswa-Seni Budaya Islam (UKM-SBI) IAIN Raden Intan Lampung, di Graha Mahasiswa UKM Bidang Seni Universitas Lampung, Sabtu malam (14/5). Foto: dok/Istimewa

BANDAR LAMPUNG, --Seniman Kampus Lampung (Sikam) menggelar diskusi terbuka  terkait pembekuan Unit Kegiatan Mahasiswa-Seni Budaya Islam (UKM-SBI) IAIN Raden Intan Lampung, di Graha Mahasiswa UKM Bidang Seni Universitas Lampung, Sabtu malam (14/5).

“Diskusi terbuka ini untuk menjernihkan persoalan yang menimpa UKM-SBI, sekaligus sebagai satu bentuk penggalangan dukungan untuk memperjuangkan nasib mereka yang diperlakukan sewenang-wenang, kreativitasnya diberangus, hak mengeluarkan suaranya dibungkam, sekretariatnya disegel, organisasinya dibekukan karena terus menerus menolak pungli dan infaq, terus menerus meminta transparansi di lingkungan kampus IAIN,” kata Koordinator Sikam, Edythia Rio Wirawan .

Menurut Edythia, melalui diskusi yang dihadiri seratusan seniman kampus di Lampung dan seniman Lampung itu diharapkan  terbangun gerakan solidaritas seniman Lampung untuk mencari solusi terbaik bagi kelangsungan hidup UKM-SBI.

“Gerakan akan dilakukan melalui proses advokasi.  Diharapkan para seniman kampus dan seniman di Lampung turut terlibat dalam setiap upaya memperjuangkan nasib dan kehidupan kesenian khususnya di lingkungan  kampus,” kata dia.

Beberapa seniman yang hadir antara lain, perwakilan Dewan Kesenian Lampung, Ketua Dewan Kesenian Metro, perwakilan Komunitas Berkat Yakin (KOBER), perwakilan Teater Satu Lampung, Muhammad Yunus, Udo Z Karzi, Muhammad Thantowi, Ivan Sumantri Bonang,  Iin Mutmainah, Yulizar Fadli,  M Arman AZ,  Sanggar Kosakata, dan perwakilan seluruh UKM Kesenian se-Lampung.

Setelah pemaparan mengapa dan bagaimana tindakan represif pihak kampus terhadap UKM-SBI, diskusi dilanjutkan dengan penyampaian pendapat masing-masing perwakilan dan seniman yang hadir. Semua bersepakat untuk mendukung dan membantu proses advokasi yang telah dilakukan teman-teman UKM-SBI, dukungan baik dalam bentuk moral, turut menggalang kekuatan, menempuh jalur hukum, hingga kemungkinan untuk memediasi keduanya.

Selama tiga jam lebih, UKM-SBI, SIKAM Lampung dan sejumlah seniman urun rembuk, agar kehidupan kesenian di kampus, di Lampung dan Indonesia tetap terjaga, sekaligus sebagai perlawanan terhadap segala bentuk praktik yang menjurus pada tidakan kesewenang-wenangan, pembungkaman demokrasi, penyalahgunaan wewenang, praktik korupsi, pungli, dan lain sebagainya.

Sumber: Teraslampung.com

No comments

Powered by Blogger.