MER0K0K DULU BRO ... TENANG KITE DILINDUNGI HAM !! GURU JEWER MASUK PENJARA, GAMPANG KAN,, ???

Pendidikan hari ini tentu saja berbeda dengan pendidikan di masa lalu. Perbedaan cara mendidik, cara berpikir, dan bahkan mata pelajarannya pun banyak berbeda.

Meski pengkolonian sistem pendidikan kolonial begitu terasa, tetapi di masa lalu lembaga pendidikan berhasil mencetak karakter siswa dengan begitu kuatnya.

Keterbatasan fasilitas dan masih berkobarnya semangat juang, memberi motifasi moril kepada peserta didik.

Lain hal kita dewasa ini, momok HAM di lembaga pendidikan jelas membawa banyak dampak negatif. Kekuatan HAM yang tidak mengisi pada kekosongan pendidikan menyebabkan kebebasan lumer dan membanjiri isi kepala. Akibatnya, lembaga pendidikan serupa penampungan. Siswa ditampung, dibesarkan, kemudian dilepas begitu saja.

"Hari ini diberitakan seorang guru, karena mencubit masuklah dia kepenjara. Hari ini diberitakan seorang guru, karena kesal tidak punya etika, Guru sentil si murid, masuklah guru ke penjara. Dulu kita dicaci maki guru, disentil, dipukul. Pulang kerumah Ibu bertanya mengapa, kenapa, dan bagaimana? Dan diselesaikan masalah dengan dewasa. Tidak seperti sekarang!" Ungkap Eri Fakhrudin (36), seorang Guru bahasa Inggris SMA Rangkasbitung. Selasa, (31/5).

Lembaga pendidikan tidak lagi menciptakan kenyamanan bagi peserta didik ataupun para pendidik. Lembaga pendidikan terkesan hasil keterpaksaan yang dibedakan menurut angka dan warna.

"Jelas saja ini mempengaruhi, indeks kualitas ditakar menurut angka. Alhasil pendidikanpun mencetak siswa yang matrealistis dan serba perhitungan," tambahnya.

Peran serta lembaga pendidikan perlu adanya mendapat pandangan dari segala pihak, karena lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam mencetak manusia yang berkualitas dan berbudi luhur untuk membangun bangsa ini.

Sumber : merahputih

No comments

Powered by Blogger.