Soal Sakit Hati: Jangan Tanyakan Kepada Teman Ahok, Tapi Kepada Pemberi KTP

Jakarta- Teman Ahok mengatakan kami tidak sakit hati dan kecewa atas keputusan Ahok yang akhirnya memilih jalur partai politik.

Mungkin, ada yang dilupakan oleh Teman Ahok yaitu perampasan hak politik orang orang yang sudah memberikan KTP dan terbuai oleh kampanye ala Teman Ahok itu sendiri.

Banyak nya jejak digital yang telah ditinggalkan baik oleh Teman Ahok dan Ahok sendiri terkait jalur independen; begitu bangganya Teman Ahok melabeli diri sebagai pejuang independen, seolah dunia perpolitikan harus paham hegemoni suara mereka dan rakyat.

Ini bukan soal Ahok akhirnya pilih jalur partai politik; itu adalah hak seorang Ahok yang memang dikenal kutu loncat dan opportunis.

Tapi ini soal konsistensi dan komitmen, bahkan bisa dikatakan sebuah pemanfaatan suara rakyat dengan kebohongan; Teman Ahok ibarat konsultan politik yang tidak memiliki intergritas pertanggungjawaban, melihat begitu banyaknya biaya dan pengorbanan yang telah diberikan warga DKI yang ‘katanya’ mencapai 1 juta KTP.

Tengoklah biaya biaya yang kata mereka (Teman Ahok) dapatkan dari masyarakat, semuanya dengan alasan Independen bukan manfaatkan independen untuk menjadi opportunis partai politik.

Lucunya, jalur partai politik itu dulunya yang ‘dihinakan’ oleh Teman Ahok dan Ahok sendiri.

Ibarat sekumpulan para ‘kecoak’, yang menjijikan dalam sikap politiknya.

No comments

Powered by Blogger.