SBY vs Para Pelaku Pembunuh Munir, dan Ancaman Ungkap Dosa Kepemimpinan

Politik Saling Sandera:

SBY kini ditempatkan posisi untuk menjawab terkait hilangnya dokumen TPF Munir yang sempat dibuat di eranya ketika masih menjadi presiden

Ada informasi yang beredar bahwa kegaduhan ini adalah semata untuk menyandera SBY terkait politik suksesi di Jakarta yang sedang berlangsung

Menyandera SBY untuk saling berhadapan dengan konflik kepentingan para jenderal lama yang memang tidak menginginkan kasus munir terungkap dipublik

Tujuan untuk membangun konflik kepentingan antara SBY vs Para Jenderal yang tidak mau kasus Munir terungkap, tentu akan melebar pada suksesi calon Gubernur Di Jakarta

Mereka para jenderal yang pernah disebut dalam dokumen yang hilang adalah para ‘pelaku’ intelejen kelas wahid di negeri ini, membongkarnya sama saja mencari perkara besar bagi mereka yang kini sudah berada di balik kekuatan penguasa saat ini

SBY akan masuk dalam perang politik saling sandera, mereka (Para Jenderal) yang ‘kabarnya’ pernah disebut masuk dalam dokumen TPF Munir akan juga memberikan tekanan kepada SBY untuk tidak membuka dosa lama tersebut, dengan kemungkinan ‘ancaman’ membongkar dosa dosa SBY selama memimpin

Politik saling sandera sangat terasa, SBY akan dihadapkan kekuatan lama yang akan bergerak dengan sendirinya apabila semua nya diungkap ke publik (adu domba kepentingan)

Mereka (yang namanya disebut dalam dokumen TPF) akan bergerak ‘melawan’ SBY dengan politik bumi hangus alias membrangus citra baik SBY selama ini, dengan membuka aib aib atau dosa kepemimpinan SBY selama menjabat sebagai presiden RI

Dan tentu ini akan berdampak kepada ‘tekanan’ suksesi trah Yudhoyono lainnya yang sedang mencoba menjadi pemimpin dan kekuatan baru di negeri ini

Suksesi sang penerus tahta, akan dengan sendirinya di kerdilkan kekuataanya, apabila nama besar SBY di berangus dengan pengungkapan dosa kepemimpinannya selama menjabat oleh para jenderal yang namanya dulu masuk dokumen yang hilang tersebut. 

No comments

Powered by Blogger.