Masyarakat Lampung Rindu Dengan Sosok Dang Gusti Ike Edwin Part II


Mewakili Kapolri Ike Edwin mengajak salam "L" (Foto: Zendre / Tim JO)

Jabungonline.com - Siapa yang tidak merasa kehilangahan sosok seorang Inspektur Jenderal (Irjen) Pol. Dr. Drs. Ike Edwin, MH, MM yang kini menjabat sebagai Staff Ahli Kapolri asal Kampung Tanjung Raja Giham, Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, Bandar Lampung kelahiran Jakarta, 11 Desember 1961 ini. 

Pria lulusan Akademi Polisi (Akpol) Tahun 1985 yang memiliki pengalaman di Bidang Reserse ini memang jiwanya sudah menyatu dengan masyarakat Lampung. Maklum, selain sebagai Perwira Tinggi (Pati) dilinglungan Polri beliau juga merupakan Perdana Menteri Kepaksian Pernong di Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak di Provinsi Lampung.

Dang Gusti Ike Edwin (panggilang akrab Ike Edwin-red) rupanya masih keturunan berdarah biru putra asli dari daerah Provinsi Lampung, cucu dari almarhum H. Suhaimi bergelar Raja, Haji Bupati Pangeran Suhaimi. Beliau secara langsung menerima tongkat kepemimpinan dari sang kakek dengan Raja Lampung bergelar Gusti Batin Raja Mangkunegara.

Gelar Raja yang disandangnya merupakan tantangan berat baginya. Sebab, kemanapun beliau bertugas dalam menjalankan kewajiban dari Negara yang diembannya sebagai perwira tinggi Polri sekaligus menjadi duta budaya daerah Lampung selalu menjaga marwahnya. Bahkan, ketika sudah menjadi perwira tinggi dengan bintang dibahu, Dang Ike Edwin pun tetap tidak pernah berubah dekat dengan masyarakat bahkan tanpa jarak. Ternyata mantan Kapolda Lampung ini, setiap hari libur dan ada kesempatan selalu tidak lupa memandikan ibunya. Dan hal itupun, selalu disaksikan oleh anak-anaknya sebagai contoh bakti anak terhadap orang tua yang telah melahirkan, menjaga, membesarkan, mendidik dan sebagai kunci kesuksesan dalam menjalani hidup di dunia dan di akherat juga dengan sesama semua berkat warisan Ayahanda tercinta.

Warisan Akhlak mulia ayahnya hingga melekat sampai sekarang bahkan ketika mengemban berbagai amanah dan jabatan dari Tuhan. Hal itu juga yang ditularkan kepada anaknya saat Dang Ike menyiapkan waktu setiap hari Sabtu pulang ke Lampung untuk memandikan Ibunda tercinta. "Saya setiap Sabtu pulang untuk memandikan Ibu saya, dan rutin pulang dari tugas sebagai Sahli Kapolri disini saya pulang dan saya mengajak anak saya untuk melihat, saya katakan nih Papa mandikan Nenek, nanti kalau Ayah sudah tua kamu akan merawat Ayah seperti ini atau akan meninggalkan Ayah??" tanya Ike Edwin kepada Anaknya kala menceritakan kepada Mitrapol.

Masyarakat Lampung pun merasa bangga dengan sosok Dang Ike Edwin bagaimana tidak selain berbakti dengan orang tuanya sebagai prajurit bhayangkara, beliau ketika menjabat Kapolda Lampung dijadikannya kesempatan sebagai ladang ibadah. "Apakah ketika saya menjadi Kapolda saya harus bangga?, saya dibilang hebat?, harus dihormati dan dikawal dan seterusnya?,” ucap Dang Ike Edwin yang sejak kecil bercita-cita menjadi Kapolda Lampung. 

Justru jabatan baginya, merupakan amanah dan ibadah yang nantinya akan ditanya pertanggung jawabanya, baik di dunia maupun di akherat ketika dihisab. Apa yang sudah kita lakukan selama kita mendapat amanah dan tanggung jawab selama di dunia. Selama menjabat sebagai Komandan, baik ketika menjadi Kapolsek, Kapolres, Wakapolda hingga Kapolda, bukan berarti dirinya tak pernah digoda suap. Namun, beliau tetap berpegang teguh dengan pendirian dan selalu memetingkan masyarakat. 

Ike Edwin bersama Ibunda Tercinta (Foto : Znd / Tim JO)

Ketika masih bertugas di Lampung Dang Ike Edwin tak lupa selalu setiap acara – acara resmi memberikan salam “L” yang artinya, Salam Lampung, Salam Berbudaya, Salam Bermartabat, Salam Persatuan, Salam Saling Menghormati, Salam Fiil Feisanggiri, Salam Sang Bumi Hkua Juhkai. Bangga dan kagumnya masyarakat Lampung ketika itu, melihat ditangan Kapolri, Gubernur, Kapolda Lampung dan adik-adik HMI Lampung yang membuat tangan bersimbol “L” yang bertanda cinta kepada bumi dan masyarakat Lampung.

Sangking cintanya beliau kepada masyarakat Lampung Dang Ike Edwin selalu mengajak salam “L” kala bersama pejabat atau selesai mengikuti acara-acara resmi agar semakin banyak yang mengenal simbul “L” sebagai lambang Lampung. Jiwa sosial pun selalu ditanamkan kepada anak-anaknya. Bahkan, ketika mendengar anaknya berbagi dengan teman-temannya, ayah 2 anak ini bangga karena apa yang diajarkannya kepada anaknya sesuai harapannya.

Sosok Irjen Pol Dr. Drs. Ike Edwin, MH, MM mantan Kapolda Lampung ini selalu didambakan dan dirindukan masyarakat Lampung. Apakah akan ada keajaiban Dang Gusti Ike Edwin kembali lagi hadir untuk mengayomi masyarakat di Lampung atau hanya tinggal kenangan dan kerinduan mengenai sosok seorang Dang Ike Edwin.

Ketika ditanya soal berposenya Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polres Lampung di depan mayat pelaku kejahatan, mantan Kapolda Lampung inipun enggan memberikan komentar, karena menurutnya, jiwanya masih Kapolda Lampung, salah jika memberikan komentar. Namun, dirinya mengaku sudah menghubungi Kasat, Kabid Humas dan lainnya agar diingatkan kejadian serupa tidak terulang lagi.

Diketahui, sampai sekarang Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Politik ini masih merasa jiwanya adalah bagian dari masyarakat Lampung, sehingga selalu bersilaturahmi dengan warga Lampung ketika ada waktu dan kesempatan. Setiap hari, di Mabes Dang Ike Edwin juga selalu makan siang bersama dengan para stafnya dan bawahannya sebagai kebiasaanya selama ini. (Znd)

No comments

Powered by Blogger.