Waspada, Lampung Darurat Kekerasan Seksual
Foto : Znd / Tim Jabung Online |
Jabungonline.com - Rabu, 05/05/17 , Meningkatnya peristiwa Kekerasan seksual terhadap anak baik yang dilakukan dengan cara sendiri-sendiri maupun bergerombol (geng rape) yang dilakukan oleh orang terdekat anak di wilayah hukum Lampung telah menunjukkan peristiwa yang sangat menakutkan dan telah pula membuat anggota masyarakat paranoit.
Kasus geng rape yang menimpa siswi kelas satu SMP dan anak berkebutuhan khusus yang dilakukan kebih dari 10 orang pelakunya di kabupaten Tulang Bawang Barat dan di Lampung Selatan serta di berbagai kota dan Kabupaten di Lampung beberapa bulan lalu telah membuat propinsi Lampung berada pada posisi darurat kekerasan seksual terhadap anak.
Peringatan dini (early warning) ini sesungguhnya sudah terus menerus disuarakan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) dimasing-masing kota dan Kabupaten di Lampung, namun sayangmya belum mendapat perhatian yang serius dari pemerintah dan masyarakat sehingga merepotkan pihak Kepolisian seketika maraknya kejahatan seksual terhadap anak yang dilaporkan masyarakat.
"Rekan-rekan saya sebag wakil rakyat di DPRD nampaknya belum menjadikan peninngkatan kekerasan terhadap anak khusus geng rape di Lampung belum nenjadi perhatian perioritas." Pafahal perhatian rekan-rekan di lehislatif ini sangat diperlukan untuk melahirkan produk-produk hukum yang melindungi anak. Kebijakan-kebijakan penerintah pun belum juga mengarah pada aksi pengakhiran kejahatan seksual terhadap anak di lingkungan terdekat masyarakat.
Program-program perlindungan anak terpadu dan berbasis masyarakat yang diperlukan nasyarakat juga belum dikembangkan dalam program pemerintah sehingga peran serta masyarakat untuk saling menjaga dan melindungi anak di masing-masimg lingkungan tidak berjalan maksimal. Akibatnya masalah-masalah anak yang terjadi dilingkungan bukan lagi menjadi urusan bersama masyarakat tapi menjadi urusan masing - masing keluarga tanpa dapat dilakukan intervensi.
Padal diyakini dalam rangka memutus mata rantai kekerasan seksual terhadap anak dibutuhkan partisipasi masyarakat, sebab fakta menunjukkan pada umumnya pelaku kekerasan terhadap anak justru dilakukan oleh orang yang berasal dari linkungan terdekat anak. Oleh sebab itu sangatlah dibutuhkan peran serta dan keterlibatan masyarakat untuk nengakhirinya.
Peristiwa kejahatan seksual yang menimpa anak siswi SMP di Bandar Lampung dengan cara di photo bugil lalu diperas dan berkali-kali dicabuli adalah kasus yang sangat keji. Demikian juga dengan kasus kejahatan seksual yang diderita seorang anak usia 14 yang diduga dilakukan pedagang hand phone di Tanggamus Lampung. Kita juga masih diingatkan dengan peristiwa kejahatan seksual biadap terhadap seorang anak usia 8 tahun yang dilakukan 7 orang di Lampung Timur dan kasus-kasus kejahatan seksual bentuk lain yang terjadi di lingkungan rumah dan sekolah tanpa mendapatkan perindungan. Peningkatan angka dan sebaran kejahatan seksual inilah yang memastikan bahwa Lampung berada pada posisi garis merah kejahatan seksual terhadap anak.
Oleh sebab itu, Komisi Nasional Perlindungan anak selaku lembaga independen di bidang promosi, pemenuhan dan perlindungan anak di Indonesia mendesak pemerintah propinsi, Kabupaten dan kota Lampung untuk segera menggerakkan pastisipasi masyarakat untuk membangun gerakan Perlindungan Anak Sekampung. "Anakmu adalah anakku jua, cucumu, cucuku juga..ayo perlindungan anak kita mulai dari kampung, banjar atau desa kita masing-masing"..dan saling menjaga dan melindungi anak dilingkungan masing-rumah dan menjadikan rumah ramah dan bersahabat dengan anak dan mendesak seluruh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di Lampung yang betafiliasi dan bermitra dengan Komnas Perlindungan Anak untuk segera membentuk Kelompok kerja Perlin dungan Anak dan membuka posko pengaduan anak ditingkat desa atau kampung diintegrasikan dengan program pemberdayaan desa dan memanfaatkan Alokasi Anggaran Dana Desa (ADD)", demikian disampaikan Arist Merdeka Sirait Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak menyikapi msaraknya kasus kejahatan seksual terhadap anak di Lampung.
*Rls/Znd/ Kontributor Jabung Online
*Rls/Znd/ Kontributor Jabung Online
Post a Comment