Pernyataan Jokowi di Hongkong "Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terbesar Ke-3 Dunia", Jadi Olokan Dunia



Jabungonline.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo saat kunjungan di Hongkong yang mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia terbesar ketiga di dunia, setelah China dan India, dicemooh. Jokowi dianggap menyebar HOAX.

Pengamat ekonomi dari luar, Jake Van Der Kamp dalam artikel di kolom bisnis South China Morning Post (SCMP) edisi 1 Mei 2017, mencemooh data yang dimiliki Presiden Jokowi. Pasalnya, dalam catatan dia, Indonesia jangankan peringkat tiga dunia, tapi cuma berada di peringkat ketiga belas tingkat Asia.

Pada edisi 1 Mei SCMP, Jake Van Der Kamp memberi judul opininya sangat menghentak. "Sorry President Widodo, GDP Ranking are Economists' Equivalent of Fake News."

Jake mengutif ucapan Jokowi.

"Indonesia's economic growth is the third in the world after India and China," said Indonesian President Joko Widodo.

Dengan nada keheranan, Jake menulis opininya dengan kalimat: Third in the world, is it? What world is that?

Selanjutnya Jake menguraikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di kisaran 5,02 persen itu hanya berada di urutan ke-13. Urutan tersebut pun bukan dunia tetapi di kawasan Asia.

Jake pun menjelaskan siapa saja negara yang masuk 12 besar dalam pertumbuhan ekonomi Asia tersebut. Dia menulis India 7,5 persen, Laos 7,4 persen , Myanmar 7,3 persen, Kamboja 7,2 persen, Bangladesh 7,1 persen, Filipina 6,2 persen, China 6,7 persen, Palau 5,5 persen, Timor Leste 5,5 persen, dan Papua New Guinea 5,4 persen.

WADUHHHH.... LAGI-LAGI BIKIN MALU DI KANCAH INTERNASIONAL.

Link:
Opinion: Sorry President Widodo, GDP rankings are economists’ equivalent of fake news

No comments

Powered by Blogger.