Wapres JK Beri Kuliah Umum di Universitas Oxford Bicara Vonis Ahok dan Toleransi Islam


Jabungonline.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan kuliah umum tentang Islam di Universitas Oxford, Inggris, Kamis (18/52017). Salah satu yang sempat dibahas soal vonis Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam kasus penistaan agama.

Dengan tema 'Middle Path Islam: Indonesia's Experience' (Islam Jalan Tengah: Pengalaman Indonesia), JK meminta negara-negara Eropa untuk menghormati vonis Ahok. Gubernur DKI Jakarta non-aktif itu dihukum dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

"Saya sangat memahami bahwa Inggris dan negara-negara di Eropa memiliki undang-undang dan sistem hukum yang berbeda untuk persoalan ini," kata JK saat berbicara di Oxford Centre for Islamic Studies (OXCIS), Kamis (18/5).

"Tapi sebagai bagian dari sistem demokrasi kita harus menegakkan tatanan hukum, kemandirian lembaga peradilan, dan menghormati satu sama lain," tambahnya

Kepada sekitar 300 hadirin, JK menambahkan bahwa kasus penistaan agama tersebut saat ini sedang dalam proses banding. Dia juga mengatakan secara pribadi mengenal Ahok yang digambarkannya sebagai gubernur yang punya dedikasi tapi juga impulsif dan bertemperamen tinggi.

"Tuan Purnama atau yang lebih dikenal dengan panggilan Ahok, saya kenal sebagai gubernur yang berdedikasi namun agak impulsif dan bertemperamen tinggi. Dia menyerang lawannya menggunakan ayat Quran. Hal ini menimbulkan sejumlah aksi protes yang berlangsung damai di Jakarta," jelas JK.

Dalam sesi tanya jawab, peserta bertanya soal Ahok. JK menegaskan bahwa yang terjadi bukanlah diskriminasi agama.

"Ini soal demokrasi. Dalam demokrasi Anda harus siap menerima kemenangan dan kekalahan. Jika Anda kalah, Anda harus menerima kekalahan," tuturnya.

Kasus yang dihadapi Ahok, menurutnya, adalah tentang penghinaan agama dan negara-negara lain juga punya aturan untuk penghinaan, misalnya di Thailand dengan peraturan bahwa raja dan kerajaan tak boleh dihina.

"Anda menghina raja, Anda akan dipenjara. Sama dengan di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Anda tak boleh menghina agama dan Ahok, menurut pengadilan setelah enam

bulan menggelar perkara bersalah," jelasnya.

"Di Inggris juga begitu, kalau dinyatakan bersalah, Anda akan dipenjara, apa pun agama Anda," ujar JK.

JK juga menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi keberagaman. Meski sebagian besar penduduknya adalah Muslim, namun Indonesia menghormati 5 agama lain yang diakui oleh negara.

"Dasar negara kami adalah Pancasila, yang menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama. Sekalipun Indonesia 88 persen penduduknya adalah Muslim, Indonesia bukanlah negara Islam," kata Wapres di hadapan peserta kuliah umum.

Di bawah prinsip Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia mengedepankan keberagaman yang menjunjung toleransi dan perdamaian di antara banyak kelompok di Tanah Air. JK menjelaskan agama Islam datang ke Indonesia dengan penuh kedamaian melalui imam sufi, lewat perdagangan dan bukan dengan paksaan maupun perang.

"Oleh karena itu, Islam di Indonesia berkembang dengan kedamaian, yang pada abad kedelapan dan sembilan dibawa oleh imam sufi dan pedagang Arab untuk menyatu dengan kebudayaan dan kearifan lokal di Tanah Air. Sehingga kemudian Islam ini menjadi suatu Islam Jalan Tengah atau Wasatiyah," jelasnya.

Kuliah umum Wapres Jusuf Kalla dihadiri oleh pelajar Indonesia dan pelajar asing yang tertarik mendalami ilmu mengenai agama Islam di Pusat Kajian Islam Oxford atau Oxford Centre for Islamic Studies. Namun sesaat sebelum kuliah umum dimulai, sempat terjadi aksi protes dari satu warga keturunan Indonesia di Inggris bernama Mariella.

Mariella melancarkan aksi protesnya menyusul vonis hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama karena dakwaan penghujatan terhadap agama Islam. Menurutnya, hal itu bertentangan dengan materi kuliah umum yang disampaikan Kalla di Oxford.

Namun demo ini sepi tak mendapat respon yang lain.

"Demo di depan gedung Oxford Centre for Islamic Studies, tempat Pak JK memberi kuliah umum, ternyata tidak mendapat respon. Sepi, yang demo cuma 3 atau 4 orang, tidak seheboh dengan WA yang disebar ke mana mana oleh Ibu yang bernama Mariella," jelas Husein.

[VIDEO - Saat sesi Tanya Jawab JK di Oxford]

No comments

Powered by Blogger.