JIMI Kritik Pencitraan Jokowi, Kampanye Pancasila Gunakan Anak-Anak


Jabungonline.com - Jaringan Intelektual Muda Islam (JIMI) sangat menyayangkan sikap istana yang mempolitisasi anak dalam peringatan hari lahir Pancasila. JIMI menilai pihak istana tidak memiliki data yang cukup terkait tulisan AFI yang diduga hasil plagiat.

Pemerintah seolah tak jemu dengan politik pencitraan. Jika pemerintah benar-benar ingin menerapkan Pancasila dalam kehidupan bernegara harusnya lebih jeli dalam menetapkan seseorang yang pantas menerima penghargaan, Pancasila tidak mengajarkan plagiat.

Jokowi harusnya fokus pada regulasi yang tidak sejalan dengan pancasila. misalnya PP No 103 tentang hunian Asing, dimana Asing sangat berpeluang menguasai tanah dan air Indonesia meter per meter. Regulasi ini menurut JIMI sangat bertentangan dengan semangat Pancasila dan UUD 45 asli.

Jokowi jangan menyibukan diri dengan pencitraan menuju 2019 dan menggunakan anak-anak sebagai bahan kampanye Pancasila. Jika Jokowi Pancasilais tentu saja tak ada Petani Kendeng yang menuntut haknya bahkan salah satu peserta aksi meninggal dunia. Bila Pancasilais tentu saja Jokowi akan menolak reklamasi yang menguntungkan pemodal semata.

JIMI menyayangkan istana negara yang sibuk pencitraan dengan menggunakan anak-anak demi elektabilitas Jokowi. Bila Pancasilais pasal penistaan agama harusnya ditambah hukumannya dengan melarang berpolitik. Penista agama adalah musuh Pancasila, musuh semua agama dan suku yang diakui negara, tidak ada toleransi untuk penghina sila pertama Pancasila.

Terkait kasus tulisan AFI yang diduga plagiat, JIMI menganggap AFI menjadi korban kecerobohan pihak istana. AFI tak perlu menjadi korban politasasi apabila pihak istana cermat dan cerdas dalam memilih seseorang dengan data yang akurat. kasus ini mirip dengan kasus pidato Jokowi terkait peringkat ekonomi Indonesia. JIMI mendesak istana mengklarifikasi kebenaran dugaan plagiat yang dilakukan AFI


Don Zakiyamani
Ketua Umum Jaringan Intelektual Muda Islam (JIMI)

Sebelumnya AFI mengakui Jika tulisannya itu adalah Plagiat. Baca (Akhirnya, Afi Nihayah Faradisa Akui Tulisannya Adalah Hasil Plagiat)

No comments

Powered by Blogger.