Rentan Konflik, Himpunan Pemuda Jabung Gelar Diskusi Publik

Foto : rls

Jabungonline.com – Himpunan Pemuda Jabung (HPJ) Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur menggelar diskusi publik tentang Pencegahan dan Penanganan Konflik Sosial kepada masyarakat Kecamatan Jabung yang digelar di Balai Desa Adi Luhur, Kecamatan Jabung, Minggu (27/8).

Ketua HPJ Saiful Hadi mengatakan, kemajuan sebuah daerah tergantung para pemudanya. Menurut dia, manakala pemuda di suatu daerah cerdas maka akan membawa kemajuan daerahnya.

Saiful menegaskan, digelarnya diskusi publik itu sebagai upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat Kecamatan Jabung tentang kerugian dari sebuah konflik sosial sehingga perlu upaya pemahaman pencegahan dan penanganan pasca konflik sosial.

Hadir sebagai narasumber diantaranya Sulastri, Sekretaris Kesbangpol Pemda Lampung Timur, Kasat Bimas Polres Lampung Timur diwakili Bripka Suprastio, Danramil Jabung Kapten Infantri Damiri Bakri, Kepala Desa Adi Luhur Agus Pujianto, dan akademi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Lampung Nur Hasyim.

Sulastri mengatakan, adalah langkah cerdas dari pemuda jabung dengan mengelar diskusi publik dengan mengangkat tema Pencegahan dan Penanganan Konflik Sosial di Masyarakat  yang memang hal seperti ini ditunggu Pemerintah Daerah Lampung Timur.

Menurutnya, diskusi bisa membuka wawasan masyarakat mencegah terjadinya konflik sosial dan trik penanganannya. Dia mengatakan, sumber konflik bermacam-macam jenisnya salah satunya yang lagi tren adalah media sosial.

Konflik sosial lewat media sosial bisa dicegah dengan mengajarkan caranya bermedia sosial yang bijak dengan tidak mengunggah konten yang berbau SARA.

Dia pun meminta kepada guru dan orang mengajari anak-anaknya cerdas menggunakan media sosial dan melarang anaknya membawa handphone atau gadged ke sekolah karena rentan disalahgunakan.

Sementara dari Kapten Infantri Damiri Bakrie berharap konflik sosial di tengah masyarakat tidak terjadi.

Dia mengemukakan sumber konflik muncul di masyarakat karena minimnya faktor pendidikan, perbedaan strata ekonomi, dan sosial. “Kalau pendidikan kurang, ekonomi kurang maka di daerah itu bisa memunculkan konflik di masyarakat sehingga perlu upaya memperbaiki tingkat pendidikan dan ekonomi di masyarakat sehingga tidak muncul kecemburuan,” ujarnya.

Kapten Damiri juga mengungkapkan upaya TNI menjaga stabilitas keamanan daerah. Menurut dia, tugas TNI menjaga stabilitas nagara telah diamanatkan dalam UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI. Namun dalam pelaksanaannya, menjaga stabilitas negara perlu mendapatkan dukungan masyarakat.

Dia mengimbau masyarakat berperan aktif menjaga lingkungan yang kondusif bersama TNI dan Polri serta pemerintah.

Senada dengan Damiri, Suprastio mengatakan, butuh upaya aktif masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. Dia pun meminta masyarakat bisa menginformasikan sedini mungkin potensi konflik di daerahnya.

Sedangkan Nur Hasim, menyatakan, munculnya konflik sosial karena lunturnya nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan kebaikan di masyarakat. Sehingga dia meminta masyarakat menumbuhkan nilai-nilai itu kembali.

“Sumber konflik karena rasa hormat, empati, dan kebaikan kepada orang lain mulai berkurang sehingga rasa saling menghormati, empati, tenggangrasa, kebaikan kepada sesama perlu terus digalakkan mencegah terjadinya konflik masyarakat,” papar Nur Hasim.

Sementara strategi mengatasi konflik adalah saling mengalah dan segera secepatnya berdamai.

Diskusi yang dihadiri 150-an warga Kecamatan Jabung dan sejumlah pelajar ini berlangsung interaktif. Sejumlah peserta pun mempertanyakan penanganan konflik di tengah masyarakat. (ris)

No comments

Powered by Blogger.