Katanya Kerja, Nyatanya Dolar AS Tembus Rp 14.600



Jabungonline.com - Nilai tukar Rupiah semakin hari kian mengkhawatirkan. Dolar Amerika Serikar (AS) kian perkasa bahkan sudah menembus level Rp 14.600. ”Menkeu Sri Mul hars tahu bhwa rakyat tdk bodoh, utang jatuh tempo dibilang warisan masa lalu. Menteri keuangan di era SBY kan sama dgn menteri keuangan pada masa sekarang era Jokowi. Inilah yg disebut membodohi rakyat. Semoga para pemimpin negara ini mau mengakui kelemahan dan jujur dalam menyampaikan berita,” kata para netizen.

Pelemahan rupiah sudah terjadi sejak awal tahun. Melansir RTI, Minggu (19/8/2018), tercatat dolar AS terhadap rupiah sudah menguat 7,49% sejak awal tahun.

Di sepanjang tahun ini rupiah sempat menyentuh level tertinggi Rp 13.266 pada Februari 2018. Sedangkan level terendahnya di posisi Rp 14.668 di bulan ini.

Mengawali tahun ini dolar AS berada di zona Rp 13.500. Di Februari rupiah mampu melawan hingga mampu menguat ke level Rp 13.200an.

Namun karena sentimen global, seperti normalisasi kebijakan moneter di AS, ancaman kenaikan suku bunga The Fed hingga perang dagang AS dengan China dari Maret hingga saat ini dolar AS terus perkasa.

Hingga akhirnya dolar AS pertama kali menembus level psikologis Rp 14.000 pada Mei 2018. Namun berkat upaya pemerintah dan BI dengan menaikkan beberapa kali suku bunga acuan, penguatan dolar sempat mereda dan kembali ke level Rp 13.700 di awal Juni 2018.

Kondisi itu tak bertahan lama. Pada akhir Juni 2018 dolar AS kembali menembus level Rp 14.000. Bahkan saat itu lebih parah dolar AS sudah mencapai level Rp 14.300.

Penguatan dolar AS terus berlanjut. Hingga muncul sentimen negatif baru yakni krisis mata uang Turki, Lira. Lira telah jatuh ke rekor terendah yang mencapai 6,24 per dolar pada Jumat pekan lalu. Mata uang Turki ini telah anjlok hingga 66% sejak awal tahun ini.

Penyebabnya pemerintah AS lagi. Presiden Donald Trump menaikan tarif impor aluminium menjadi 20% dan tarif impor baja akan dinaikkan menjadi 50%. Hal itu lantaran Turki enggan membebaskan pendeta asal AS Andrew Brunso.

Akibat kejadian itu, pada awal pekan kemarin dolar AS langsung melejit dengan menyentuh level tertingginya Rp 14.606. Padahal di penutupan pekan sebelumnya dolar AS masih berada di posisi Rp 14.470. Kemarin, rupiah masih dalam kondisi melemah. Dolar AS betah berada di level Rp 14.629.(kl/konfrontasi)

No comments

Powered by Blogger.