HNW Dukung Ide Pertemuan Ma'ruf Amin dengan Rizieq Shihab.

Menurut Hidayat Nur Wahid, pertemuan penting segera dilaksanakan mengingat Ma'ruf Amin selain menjabat Wapres RI juga merupakan Ketua Umum MUI.
Hidayat Nur Wahid mendorong pertemuan antara Ma'ruf Amin dengan Rizieq Shihab. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)

Jabung Online -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI M Hidayat Nur Wahid mendukung ide pertemuan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.


"Pertemuan Wapres Ma'ruf Amin dengan Rizieq Shihab penting segera diwujudkan demi menjaga keutuhan dan kemaslahatan bangsa dan negara. Serta menguatkan NKRI, agar semua potensi bangsa bisa fokus atasi darurat kesehatan nasional COVID-19," kata Hidayat dalam keterangan pers, seperti dikutip dari Antara.

HNW menilai pertemuan itu merupakan hal yang wajar, tapi penting segera dilaksanakan, terutama mengingat Ma'ruf Amin juga menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Menurut dia, MUI adalah organisasi para ulama yang berkhidmat kepada kemaslahatan umat, agar umat tidak dan dihadap-hadapkan dengan TNI. Apalagi dalam beberapa hari ke depan MUI akan melaksanakan musyawarah nasional (Munas).

"Silaturahim antara dua tokoh umat ini penting dilakukan, untuk mengokohkan ukhuwah. Juga menguatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan bersama-sama fokus mengatasi lawan bersama yaitu COVID-19," kata dia.

Hidayat berpendapat selama ini ada kolaborasi antara FPI dan TNI, terutama saat menangani korban bencana alam di berbagai daerah di Indonesia.

"Saya dengar banyak informasi dari kader-kader PKS yang sering turun membantu korban bencana, bahwa di lapangan, para anggota/simpatisan FPI dan anggota TNI bahu-membahu, bergotong royong, membantu masyarakat korban bencana," katanya.

"Sementara HRS sendiri berkali-kali menyatakan tidak memusuhi Pemerintah juga tidak memusuhi TNI. HRS bahkan menyerukan untuk taat dan selamatkan NKRI."

Hidayat kemudian menyatakan TNI seharusnya lebih fokus pada ancaman dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Pada Jumat (20/11) ini, dua warga sipil asli Papua dikabarkan ditembak di Sinak, Kabupaten Puncak, dengan satu meninggal dan satu lagi terluka.

"Peristiwa itu mestinya menyadarkan kita, bahwa musuh nyata NKRI dan TNI adalah OPM kelompok separatis teroris itu. Dan ini adalah musuh yang nyata bagi bangsa dan negara Indonesia," ucapnya.

Sebelumnya, Pangdam Mayor Jenderal Dudung Abdurachman mengancam pembubaran Front Pembela Islam (FPI). Dudung menuding FPI kerap bertindak sewenang-wenang dan merasa paling benar sendiri. Ia juga menginstruksikan prajuritnya untuk menurunkan baliho bergambar Rizieq Shihab dengan ajakan revolusi akhlak.

Pernyataan Pangdam itu pun memicu kegaduhan baru, dengan sejumlah tokoh nasional turut berkomentar.

Sementara itu, juru bicara Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, mengatakan orang nomor dua di Indonesia itu terbuka dengan gagasan bertemu Rizieq.

"Terhadap gagasan pertemuan itu ya Wapres tidak ada masalah. Wapres welcome, artinya itu hal yang bisa dilakukan selama membawa kebaikan bagi bangsa dan negara" kata Masduki.

(Antara/vws)

No comments

Powered by Blogger.