Di Tuding Dapat 'Jatah' Dari Jokowi, Iwan Fals Bantah dan 'Ngomel' di Twitter
Publik belakangan ini memang manruh 'curiga' kepada Iwan Fals. Bentuk kecurigaan itu semakin kentara ketika sang legenda musik itu terlihat dekat dengan pemerintahan Jokowi, sampai-sampai dikabarkan menjadi "Duta Desa".
Sikap yang berbeda dulu dan kini, semakin membuat besar volume kecurigaan publik kepada penyanyi lawas tersebut. Ya, Iwan Fals terkenang dan terkenal dengan sikap kritisnya kepada pemerintah, dulu. Dan lagu-lagu yang di nyanyikan serta di ciptakan pun banyak yang bernuansa kritik kepada pemerintah. Tak jarang lagu 'bang Iwan' dijadikan referensi bagi rakyat kecil yang tertindas oleh pemerintah untuk 'bersuara', juga mahasiswa yang sedang demo banyak nyanyikan lagunya.
Tapi, sepertinya sikap kritis Iwan Fals seperti masa lalu saja. Di Era Jokowi sekarang ini, Iwan banyak terlihat banyak 'diam', tak berani lantang mengkritik kebijakan pemrintahan Jokowi yang banyak tak pro rakyat. Contoh seperti kenaikan harga BBM, Iwan Fals cuma sebut sebel saja dilaman Twitternya.
Tak sampai disitu saja, kabar Iwan Fals yang akan di fungsikan oleh Menteri Marwan Jafar untuk 'tur' ke desa-desa adalah sebuah sinyal bahwa ayah dari almarhum Galang Rambu Anarki itu kebagian 'jatah'.
Seperti dikabarkan Vivanews (31/3), bahwa Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, berencana akan berkeliling ke seluruh desa di Indonesia. Ia bahkan berjanji akan mengajak serta penyanyi legendaris Iwan Fals.
Alasan publik, sederhana saja, pastinya semua
operasional menteri Marwan Jafar yang libatkan Iwan Fals menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang sejatinya uang rakyat. Atau, apa mungkin semua kegiatan Iwan Fals sebagai duta desa tidak pakai uang negara? Rasa-rasanya mustahil.
Penilaian itu disuarakan oleh netizen, "Ketika @iwanfals ikut 'merampas' APBN, pada siapa lagi kita ngadu?" kicau seorang pemilik akun Twitter bernama @Tuan_Marajo. Selama ini Iwan Fals dikenal sebagai musisi yang vokal mengkritisi kondisi sosial dan pemerintah, dilansirInilah (1/4).
Dan dalam kesempatan yang sama, Iwan Fals mengaku tidak bisa menolak ajakan dari Menteri Marwan Jafar.
"Intinya saya membantu Marwan. Saya gak bisa menolak," ujar Iwan dalam konferensi pernya di Hotel Bidakara, Selasa, (31/3/2015), dilansirTribunnews.
Iwan Fals merasa keberatan dengan tudingan publik yang sebut dirinya dapat 'jatah' dari pemerintahan. Melalui akun twitternya @iwanfals, bantahan dengan nada kesal dan terkesan ngomel ia sampaikan.
"Panas kali hatiku dibilang dapat "Jatah" hiiii emang sy cowok apaan, dasar pekok," tulisnya pada tanggal 1 April 2015.
Tak sampai disitu saja, Ia pun seperti akan membuat judul lagu terkait dengan "Jatah"
"Hehehe bikin lagu judulnya "Haram Jatah" seru kali nih?," lanjut tulisnya di twitter.
Atas fenomena yang terjadi ini, sejatinya, Iwan Fals sedang mengkritik orang yang mengkritik dirinya. Padahal dulu, beliau lantang dan garang mengkritik pemerintah di masa Orde Baru. Intinya, bang Iwan masih tetap mengkritik, hanya objeknya saja yang berbeda. [jks]
Penilaian itu disuarakan oleh netizen, "Ketika @iwanfals ikut 'merampas' APBN, pada siapa lagi kita ngadu?" kicau seorang pemilik akun Twitter bernama @Tuan_Marajo. Selama ini Iwan Fals dikenal sebagai musisi yang vokal mengkritisi kondisi sosial dan pemerintah, dilansirInilah (1/4).
Dan dalam kesempatan yang sama, Iwan Fals mengaku tidak bisa menolak ajakan dari Menteri Marwan Jafar.
"Intinya saya membantu Marwan. Saya gak bisa menolak," ujar Iwan dalam konferensi pernya di Hotel Bidakara, Selasa, (31/3/2015), dilansirTribunnews.
Iwan Fals merasa keberatan dengan tudingan publik yang sebut dirinya dapat 'jatah' dari pemerintahan. Melalui akun twitternya @iwanfals, bantahan dengan nada kesal dan terkesan ngomel ia sampaikan.
"Panas kali hatiku dibilang dapat "Jatah" hiiii emang sy cowok apaan, dasar pekok," tulisnya pada tanggal 1 April 2015.
Tak sampai disitu saja, Ia pun seperti akan membuat judul lagu terkait dengan "Jatah"
"Hehehe bikin lagu judulnya "Haram Jatah" seru kali nih?," lanjut tulisnya di twitter.
Atas fenomena yang terjadi ini, sejatinya, Iwan Fals sedang mengkritik orang yang mengkritik dirinya. Padahal dulu, beliau lantang dan garang mengkritik pemerintah di masa Orde Baru. Intinya, bang Iwan masih tetap mengkritik, hanya objeknya saja yang berbeda. [jks]
Post a Comment