Tommy Tantang Menteri Susi Sebut Siapa Menawarkan Rp5 T
Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto, lagi-lagi melayangkan tantangan. Setelah kepada Yorrys Raweyai dan Leo Nababan, Tommy angkat bicara dan menantang Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti lewat akun media sosial Twitter.
Putra Presiden RI kedua, Soeharto menantang Menteri Susi untuk menyebutkan, siapa yang menawarinya uang sebesar Rp 5 triliun, untuk menghentikan kebijakan tegasnya terhadap illegal fishing dan bahkan turun dari jabatan menteri.
Selama ini, Menteri Susi hanya menyebut bahwa yang menawarinya uang Rp5 T itu seorang pengusaha, tanpa menyebutkan identitasnya.
“Teman saya @susipudjiastuti katanya dinego Rp3 T, itu masuk dalam kategori uji nyali, akan lebih bernyali kalau sebut siapa mereka,” kicau Tommy Soeharto di akun @HutomoMP_9.
Tommy punya alasannya sendiri soal menyebut angka Rp3 T, bukan Rp5 T seperti yang beredar di berbagai media. “Saya perkecil sedikit (jadi Rp3 T) agar tak terlalu dramatis, kalau dramatis nanti dianggap pencitraan,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Susi mengungkapkan tawaran Rp 5T untuk walk away (mundur) sebagai menteri.
"Saya dapat kabar 5T untk saya walk away. Nilai yg sangat banyak. Saya bangga tarif untk seorang lulusan SMP begitu mahal," ujar Menteri Susi melalui akun twitternya @susipudjiastuti pada 12 Mei lalu.
Namun Menteri Susi kesal karena tweet soal 5T yang jadi titik berat “headline” publik, bukannya soal illegal fishing.
“Semakin dalam saya berpikir, semakin saya tidak mengerti banyak hal. Tweet tentang kabar Rp5T untuk walk away (mundur) menjadi masalah besar. Tapi ratusan triliun yang dicuri dari laut kita bertahun-tahun, jutaan nelayan susah cari ikan, tidak ada yang membuat itu matter (jadi topik masalah),” kicau Susi di twitter.
Banyak pihak yang mendesak Menteri Susi untuk lapor ke KPK soal tawaran Rp 5T, karena kalau tidak dilaporkan justru pengungkapan Rp 5T hanya pencitraan.
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menginginkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti segera melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait isu penawaran Rp 5 triliun agar mundur dari jabatan menteri.
"Pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan mestinya ditindaklanjuti dengan laporan ke KPK agar terang benderang," kata Sekretaris Jenderal Kiara Abdul Halim di Jakarta, Jumat (15/5).
Hal senada diungkap Direktur Ocean Watch Indonesia (OWI) Herman Jaya menilai pernyataan Susi tersebut harus ditindaklanjuti dengan penelusuran atas pernyataan tersebut. Jika tidak dilakukan, bagi OWI dan Kiara, hal itu hanya membenarkan strategi pencitraan atau dugaan kebohongan setelah pernyataan terkait isu tersebut.
“Isu seperti itu tentu banyak beredar tetapi harus dibuktikan atau setidaknya sudah ada indikasinya. Kalau tidak diteruskan ya hanya membenarkan anggapan sebagian kalangan bahwa Ibu Susi memang sering membuat pencitraan tersebut,” kata Herman. (Okezone, RMOL)
Post a Comment