Yusril Ihza: Kalau Menterinya Goblok yang Ngangkat Lebih Goblok

Memilih pejabat ada kalanya memang hak prerogatif Presiden yang tidak dapat dibantah. Prinsipnya, Presiden bisa mengangkat siapa saja yang dia mau.

Tapi kalau salah pilih, akan berdampak pada kinerja Presiden dan juga pada bangsa. Banyak energi terbuang kerena pejabat tidak cakap dan ngawur.

Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dalam akun Facebook yang mendukung dirinya pada Januari 2013 lalu ketika SBY berkuasa.

Di sisi lain pakar hukum tata negara ini menegaskan, para menteri justru harus meringankan tugas Presiden. Kalau mereka tidak cakap, ngawur dan kontroversial justru bikin repot dan turunkan wibawa Presiden.

"Kesan rakyat, kalau menteri goblok, yang ngangkat lebih goblok lagi. Negara jadi dagelan, main goblok-goblokan tiap hari. Energi dan waktu terbuang," sebut Yusril.

Menurutnya, negara ini perlu memiliki Presiden dan pejabat yang cerdas, tahu masalah, bertindak cepat dan tepat. Kemudian memiliki komitmen pada negara, dan juga memiliki integritas pribadi yang tinggi.

"Negara enggak bisa diurus dengan cara main-main dan coba-coba. Kasihan bangsa dan rakyat. Potensi sangat besar, jangan salah kekola dan main-main," demikian Yusril.

Pernyataan Yusril ini dinilai sementara kalangan kembali relevan mengingat saat ini tengah terjadi perdebatan serius mengenai kocok ulang Kabinet Kerja yang dipimpin Joko Widodo.[rus]

Sumber: RMOL

***

Negara kok buat coba-coba. Bikin aturan, diprotes, rame, terus revisi.
Yang penting kerja.. kerja.. kerja..
Ya, kerja kalo gak mikir ya jadinya gini... nasib 200 juta penduduk Indonesia yang jadi taruhan.

No comments

Powered by Blogger.