Melihat Proyek Tol Laut Jokowi, Tengoklah Nasib Proyek Mobil Esemka


Menilai secara strategik sebuah kepemimpinan, haruslah melihat track record selama pemimpin tersebut menjadi seorang pemimpin selama ini, belajarlah dari bagaimana dirinya memutuskan dan memberikan bukti tanggungjawabnya.

Saat ini headline media nasional sedang ramai membicarakan tentang megaproyek Tol Laut Jokowi, headline yang banyak berisikan ‘keraguan’ akan terwujudnya atau tidak proyek tol laut Jokowi, sebuah proyek ‘mercusuar’ yang merupakan proyek dan program andalan Jokowi ketika acara debat capres lalu.

Akankah Proyek Tol Laut bernasib sama seperti proyek mobil Esemka?

Sama didalam artian, ketidakjelasan target dan arahan baik sistem pembangunannya serta anggaran kedepannya.

Kedua Proyek seolah berhasil hanya sekedar tataran opini belaka kini, yang akhirnya hanya akan menjadi proyek yang tidak jelas penyelesaian, bagaimana kedepannya.


Proyek Tol Laut dengan target 24 pelabuhan, dibarengi dengan keputusan pengurangan anggaran dalam RAPBN 2016; apakah akan terwujud? ataukah akan bernasib sama seperti proyek mobil Esemka

Sementara 2 Pelabuhan yang diklaim Pemerintahan Jokowi hasil dari proyek dirinya dan sudah jadi, ternyata faktanya adalah hasil jerih payah dari pemerintahan sebelumnya

Keraguan publik dapat dimaklumi karena ‘kebiasaan’ dari sikap kepemimpinan yang ditunjukkan Jokowi selama ini kepada Publik

Kebiasaan untuk lupa dan tidak konsisten dalam ide awal; atau lebih dikenal ‘hangat hangat tahi ayam’ yang artinya panas pada tataran rencana saja, sementara pada tataran aplikasi tidak ada bukti

Bnera, kini pertanyaannya mungkin adalah Kapan waktunya proyek tol laut di ‘umumkan’ Jokowi sebagai proyek masa depan atau nanti dan bukan proyek saat ini.

(ndi/dw)

No comments

Powered by Blogger.