Senin pagi, Rupiah dibuka Rp 14.015 per Dolar AS


Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot Senin (24/8/2015) kembali terpuruk. Rupiah bahkan menembus level 14.000.

Data Bloomberg pukul 08.15 WIB menunjukkan, mata uang Garuda melemah ke posis Rp 14.015 per dollar AS, lebih rendah dibandingkan penutupan pekan lalu pada 13.941,3.

Pada perdagangan awal pekan ini, sentimen eksternal dan internal masih akan mempengaruhi posisi tukar rupiah. Penurunan indeks dollar AS dan siaganya otoritas Bank Indonesia di pasar diharapkan dapat menahan posisi mata uang Garuda dari pelemahan lebih lanjut.

“Rupiah sepertinya masih akan bertahan di bawah Rp 14.000 per dollar AS untuk beberapa saat tetapi masih dalam tekanan,” demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia pagi ini.

Menutup pekan lalu bursa AS turun dalam bersamaan dengan penurunan indeks dollar AS beserta imbal hasil obligasi AS. Kekhawatiran mengenai prospek ekonomi global mulai memberikan tekanan terhadap pasar saham AS, walaupun itu bisa berarti penundaan kenaikan suku bunga the Fed lebih lama lagi. Indeks manufaktur AS yang diumumkan turun juga menambah pesimisme terhadap perekonomian.

Sementara rupiah turun tajam hingga penutupan perdagangan pekan lalu bersamaan dengan penguatan dollar AS di pasar Asia. Pasar SUN dan IHSG juga turun dalam di hari yang sama. Harga komoditas yang masih juga turun diperkirakan masih akan mempertahankan tren pelemahan rupiah.

Hingga akhir pekan lalu harga minyak kembali jatuh hampir 3 persen. Kebijakan stabilisasi oleh Bank Indonesia serta OJK diperkirakan bisa membantu mencegah penurunan aset rupiah yang terlalu dalam walaupun aksi jual oleh asing yang kuat akan sulit terbendung, seperti dilansir dari laman mediakompas.com

No comments

Powered by Blogger.