Inilah alasan mengapa Pemerintah Jokowi ‘mempertahankan keras’ semua Mega Proyek


JABUNG-ONLINE.ORG - Pemerintah Jokowi JK memiliki begitu banyak rencana mega proyek dari Tol Laut dengan merevitalisasi 24 pelabuhan yang ada, Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga proyek Listrik 35 ribu MW

Rencana luar biasa yang akhirnya meninggalkan banyak tanya, apakah pemerintah mampu merealisasikan ditengah situasi ekonomi yang melambat?

Pertanyaan yang wajar muncul ditengah keraguan akan terealisasinya semua proyek di atas; baik dari hitungan anggaran dan estimasi waktu pelaksanaan (dari groundbreaking hingga menjadi kenyataan).

Namun Pemerintah Jokowi JK seolah tak mau menanggapi semua pertanyaan yang ada serta tak mau memberi ‘bukti kepercayaan’ diantara keraguan yang timbul; mengapa Pemerintah Jokowi JK sangat ‘keukeuh’ dan tak mau ambil pusing akan semua itu

Jawabanya cuma satu, karena semua Mega Proyek tersebut adalah hasil kesepakatan atas suksesi Jokowi JK

Mega Proyek tersebut adalah Proyek utama ‘pihak’ yang berjasa mengantarkan Jokowi JK menjadi Presiden dan Wakil Presiden

Mega Proyek itu sebuah Mou yang sudah disepakati oleh semua pihak sebelum Jokowi menjadi Presiden RI, jadi kritikan pedas seorang Rizal Ramli tak ubah hanya akan menjadi angin lewat semata; karena Jokowi menjadi Presiden RI justru salah satu tujuannya adalah mensukseskan mega proyek tersebut.

Ini soal Proposal yang dibawa dan diantarkan pada saat sebelum Jokowi menjadi Presiden RI; Semua tak lebih pada urusan arus modal dan take and give semata

Singkirkan pertanyaan dan keraguan, yang utama adalah mega proyek itu ada; entah anggarannya dari mana apakah dari utang dari Arab, Jepang ataupun utang dari China; intinya semua sudah disepakati bersama.

Begitulah susahnya suksesi hasil kesepakatan bersama, semuanya pun harus di bagi rata, agar bisa merasakan nikmatnya kuasa; Proposal demi kuasa

Logikanya, seandainya saja semua mega proyek itu dilandasi demi kepentingan bangsa dan negara, maka akan selalu memperhatikan situasi dan kondisi bangsa (realitas anggaran) serta mendengarkan saran dan masukan yang terbaik; walau ternyata kenyataannya harus diputuskan dibatalkan; tapi semua dalam koridor keputusan sang pemimpin yang lepas dari segala kepentingan

Jadi jangan tanyakanlah untuk siapa dan apa Mega Proyek itu ada; yakinlah sang Presiden Jokowi sendiri tidak akan mampu menjawabnya

Inilah resiko menjadi Pemimpin yang tersandera kepentingan, sebuah ironi Kepemimpinan Nasional. (dw)

No comments

Powered by Blogger.