Kisah Nabi Nuh & Ibrahim Terulang Lagi di Tahun 2015



Oleh: @jonru

Sejarah memang sering terulang. Dan yang sedang "tayang ulang" di tahun 2015 ini adalah kisah Nabi Nuh dan Nabi Ibrahim.

===================
NABI NUH:
===================

Allah mewahyukan kepada Nabi Nuh, bahwa negeri mereka akan dilanda banjir bandang. Seluruh negeri akan tenggelam. Oleh karena itu, Nabi Nuh diperintahkan untuk membangun kapal.

Dan saat kapal dibangun, para penduduk negeri pun membully Nabi Nuh dan pengikutnya. Mereka dituduh ngawur, orang gila, dan sebagainya. "Membangun kapal kok di atas gunung! Mikir, dong!"

Para penduduk negeri tidak sadar bahwa negeri mereka sedang terancam tenggelam. Karena itu sangat penting untuk membuat kapal. Orang-orang yang bekerja keras untuk MENYELAMATKAN NEGERI malah dituduh gila, ngawur, bodoh, dan sebagainya.

Di tahun 2015:

Negeri Indonesia sudah terancam bangkrut. Utang luar negeri sudah mencapai ratusan triliun rupiah. Harga-harga makin melambung tinggi. PHK di mana-mana, namun buruh China justru membanjiri NKRI dan dibayar mahal pula. Belum lagi soal ancaman Syiah, PKI, dan konspirasi Asing dan Aseng. Sungguh mengerikan!

Namun di saat kita mengajak semua orang untuk MENYELAMATKAN NKRI, mereka malah menuduh kita barisan sakit hati, gagal move on, fitnah, memecah belah bangsa, mengadu-domba.

Persis seperti kisah Nabi Nuh dan umatnya!

===================
NABI IBRAHIM:
===================

Beliau prihatin melihat banyak umatnya yang menyembah berhala. Karena itu, suatu hari beliau mendatangi rumah ibadah mereka, menghancurkan semua berhala, namun menyisakan satu di antaranya yang ukurannya terbesar. Lantas Nabi Ibrahim meletakkan kapak di leher berhala tersebut.

Para penduduk sangat marah ketika mengetahui tuhan-tuhan mereka telah dihancurkan. Mereka pun memanggil Nabi Ibrahim dan menyidangnya bak pesakitan.

"Wahai Ibrahim! Kenapa engkau menghancurkan tuhan-tuhan kami?"

Nabi Ibrahim menjawab, "Coba tanyakan kepada berhala yang paling besar itu. Kapak masih ada di lehernya. Sepertinya dialah pelakunya."

"Hei, bagaimana mungkin berhala bisa melakukan itu? Dia hanya patung. Dia tak bisa bicara, tak bisa bergerak."

"Jika dia tak bisa bicara, tak bisa bergerak, tak bisa melakukan apapun, lantas kenapa kalian menyembahnya?"

Meminjam istilah orang zaman sekarang, ucapan Nabi Ibrahim itu sangat ‪#‎Jleb‬. Itu adalah ‪#‎JlebMoment‬ yang sangat LUAR BIASA.

Ucapan itu sangat logis, berhasil "meneror" logika para penyembah berhala, membuat mereka sadar sejenak dan berkata di dalam hati, "Hm, benar juga, ya? Kenapa kita menyembah patung yang tidak bisa apa-apa?"

Tapi karena hati, nurani dan pikiran mereka telah tertutup, ternyata kesadaran itu hanya sesaat. Setelah itu mereka tersinggung, marah, merasa bahwa tuhan mereka telah dihina dengan luar biasa oleh Nabi Ibrahim.

Logika yang PALING MASUK AKAL sekalipun ternyata tidak berhasil membuat mereka sadar.

Kini di tahun 2015, kejadiannya lebih kurang sama. Sudah begitu banyak BUKTI NYATA, hal-hal yang sangat logis, sangat masuk akal, fakta mengenai kebobrokan dan sebagainya. Namun mereka masih saja CINTA BUTA. Masih saja membela dan memuja-muja. Tidak bisa berpikir secara logika.

Persis kisah Nabi Ibrahim ketika menghancurkan berhala.

Jakarta, 2 September 2015
Jonru

No comments

Powered by Blogger.