Logika Terbalik Menteri Susi Pudjiastuti Terkait Nasionalisme dan Kepentingan Asing


JABUNG-ONLINE.ORG - Wacana Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang akan membuka 100 persen pengolahan ikan untuk investor asing, menuai kecaman.

“Itu usulan yang sangat kontroversial. Saya mempertanyakan dimana nasionalisme dia (Susi)? Kalau itu jadi kebijakan, benar-benar keblinger dan melanggar konstitusi,” tegas anggota Komisi IV DPR Firman Subagyo kepada SP, Rabu (16/9).

Sebelumnya, Susi mengusulkan kapal asing dilarang sama sekali untuk menangkap ikan di Indonesia. Sebaliknya, sektor pengolahan ikan perlu dibuka untuk asing selebar-lebarnya karena memberi keuntungan bagi Indonesia.

Dia menilai, ada nilai tambah, lapangan kerja, dan peningkatan ekspor yang diperoleh Indonesia bila industri pengolahan ikan tumbuh dan berkembang.

Menurut Susi, lebih baik sektor penangkapan ikan ditutup untuk asing, sebaliknya untuk sektor pengolahan ikan terbuka lebar untuk asing.

Menurut Firman, dalam menjalankan pemerintahan Presiden Jokowi memiliki Nawacita, begitu pula DPR dalam membuat regulasi dan perundangn yang dibuat bersama dengan pemerintah selalu mengedepankan kepentingan nasional.

Namun, justru Menteri Susi Pudjiastuti berpihak pada kepentingan asing.

“Hal tersebut patut dicurigai siapa sesungguhnya Susi itu? Apakah dia benar-benar sebagai pahlawan seperti yang didewa-dewakan beberapa pemberitaan di media saat ini, atau hanya operator asing, disetir oleh kapitalis dan liberalis asing,” ujar politisi Partai Golkar ini.

Wakil Ketua Badan Legislasi DPR ini juga menilai, sebagai pejabat pemerintah, Susi sudah tidak taat terhadap keputusan lembaga negara seperti Ombudsman Republik Indonesia (ORI) yang telah memerintahkan agar menunda kebijakan terhadap larangan penggunaan cantrang.

Namun, Menteri yang sering mengeluarkan pernyataan kontroversial itu justru mengabaikan rekomendasi ORI tersebut.

“Kalau seorang menteri sudah tidak taat azas dan tidak layak, Presiden Joko Widodo harus segera menggantikannya dengan orang yang masih punya nasionalisme untuk membela kepentingan bangsa dan negara,” tegasnya.

No comments

Powered by Blogger.