Diduga Rekayasa, Rumah Singgah Yang dikunjungi Jokowi


Rumah singgah khusus bayi yang dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, Diduga sebuah rekayasa. Pasalnya, warga setempat banyak yang tidak mengetahui kapan rumah tersebut dijadikan tempat penampungan bagi bayi penderita kabut asap.


“Kemarin rumah ini masih seperti biasa, kami juga terkejut tiba-tiba rumah ini jadi tempat evakuasi dan dikunjungi presiden,” ujar tetangga rumah singgah yang mengaku bernama Nur (32).

Warga perkampungan kumuh itu baru tahu kalau di sana ada tepat evakuasi bayi, setelah Presiden Jokowi datang memantau. “Saya kira, rumah singgah ini dibuat tadi malam. Karena, kalau tahu ada dokter di sana dan berobatnya gratis, pasti dari kemarin-kemarin orang sudah ramai,” ungkapnya.


Sebelumnya, rumah tersebut kosong karena pemiliknya meninggal. Kemudian, ada yang datang bersih-bersih dan membawa peralatan. “Kami kira penghuni baru yang mau pindahan,” ungkapnya.

Ironisnya, pasien rumah singgah yang datang juga diduga pasien rekayasa. Mereka bukannya datang sendiri untuk berobat melainkan diminta untuk datang dengan membawa bayi. Setelahnya dijanjikan nasi bungkus dan gizi tambahan untuk bayi.

Bahkan, bukannya diberi pengobatan para bayi tersebut mengantre dalam gendongan terpapar asap, disuruh menyambut kedatangan Presiden Jokowi.

“Sudah dari pagi saya ke sini, tapi belum juga dilayani, hanya disuruh duduk-duduk saja. Kemudian ditanya-tanya Pak Jokowi,” ujar salah seorang pasien, Asmawati.

Sementara itu, Koordinator Rumah Singgah Kelurahan 5 Ulu, Syarifudin membantah kalau rumah singgah itu baru didirikan. “Rumah singgah ini sudah ada sejak seminggu lalu, eh sebulan yang lalu,” katanya.

Menurut Syarifudin, sudah ada 20 orang balita yang mendapat layanan rawat inap di sana. Namun, dia tidak bisa menyebutkan siapa saja pasien tersebut. “Sekarang sudah mendingan, mereka sudah pulang. Apalagi kabut asap di Palembang berangsur berkurang,” ujarnya.

No comments

Powered by Blogger.