Presiden Turki Erdogan: Rusia Beli Minyak dari IS


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia punya bukti bahwa Rusia terlibat dalam perdagangan minyak gelap dengan kelompok Islamic State di Suriah, membalas tuduhan Rusia sebelumnya bahwa keluarga dia mengimpor minyak dari para militan.

Rabu lalu, Kementerian Pertahanan Rusia melontarkan tuduhan bahwa Erdogan dan keluarganya terlibat dalam perdagangan minyak dengan para militan IS, setelah Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia yang membuat hubungan dua negara berada dalam krisis.

“Kami punya bukti di tangan. Kami akan mengungkapnya kepada dunia,” kata Erdogan dalam sebuah pidato televisi di Ankara, Kamis (3/12) waktu setempat.

“Jadi, Rusia harus membuktikan bahwa Republik Turki membeli minyak dari Daesh, kalau tidak itu hanya fitnah,” ujar Erdogan, menggunakan akronim lain untuk IS.

“Isu tidak bermoral ini melibatkan keluarga saya.”

Erdogan mengulangi lagi pernyataannya bahwa dia akan mengundurkan diri kalau Moskwa bisa membuktikan tuduhan mereka, dan balik mengatakan justru orang-orang Rusia yang sebenarnya berdagang minyak dengan IS.

“Siapa sebetulnya yang membeli minyak (dari IS)? Biar saya katakan. George Haswani, seorang pemegang paspor Rusia dan seorang warga Suriah, adalah salah satu pedagang terbesar di bisnis ini,” kata Erdogan.

November lalu, Departemen Keuangan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi untuk Haswani, yang juga masuk daftar hitam Uni Eropa, karena dianggap sebagai calo pembelian minyak oleh rejim Suriah dari kelompok IS.

Erdogan menambahkan seorang “pemain catur kondang Rusia” juga terlibat dalam bisnis minyak bersama IS, namun tidak menyebutkan nama.

“Dia juga ada di bisnis ini,” ujarnya.

Sanksi AS juga dijatuhkan terhadap Kirsan Ilyumzhinov, pengusaha kaya asal Rusia dan juga menjabat sebagai presiden Federasi Catur Dunia (FIDE), yang sebelumnya menjabat presiden di Kalmykia, wilayah selatan Rusia.

No comments

Powered by Blogger.