Dakwah Pemikiran, Pendekatan Kita Hari Ini Hadapi LGBT dan Liberal

Kelompok Homoseks melakukan aksi di India

PENGHAMBAT terbesar LGBT adalah agama. Kaum liberal dan pendukung LGBT memang ingin menjauhkan manusia dari agama. LGBT yang bersumber dari Barat, tak dipungkiri punya persoalan dengan agama.

Untuk mencegah virus LGBT semakin meluas perlu pendekatan dakwah ghazwul fikr. Hal ini mengingat LGBT merupakan gerakan pemikiran yang dikembangkan dan didukung oleh kelompok feminisme dan liberal.

“Dakwah kita sekarang adalah dakwah pemikiran,”  ungkap Peneliti INSISTS DR. Wido Supraha dalam diskusi bertemakan “LGBT & Kebebasan Seksual: Perspektif Feminisme dan Islam” di Aula INSISTS, Jakarta, belum lama ini.

Untuk melawan gerakan pemikiran kaum feminism dan LGBT, lanjut Wido, kita bisa lakukan dengan membuat pusat studi gender menggelar training for trainer di sekolah-sekolah, kampus-kampus, hingga viral ke sosmed.

“Juga harus dibuat biro konsultasi, dan kita libatkan agama lain yang sepakat menolak LGBT. Ini bukan persoalan umat Islam saja, tapi sudah menjadi gerakan kebangsaan.”

Dikatakan Wido, harus ditegaskan lebih dulu, bahwa LGBT adalah suatu penyakit. Sebab, jika kita tidak, menganggapnya sebagai penyakit, kita dipaksa untuk menerima keberadaannya. Jika mereka berkonsolidasi dan mengganggu tatanan konstitusi yang ada, maka kita harus bergerak secara konstitusi pula.

“Seperti ketahui, efek dari LGBT akan berimbas pada aspek keamanan, kesehatan, psikologi, dan pendidikan. Terpenting, harus ada kedetakan orang tua (ayahibu) dengan putra-putrinya dengan dialog,” paparnya. []

No comments

Powered by Blogger.