Edaran KPI Larang Tayangan Kebanci-bancian Dinilai Sudah Tepat


DOSEN Pasca Sarjana Universitas Ibnu Kholdun Bogor Dr. Adian Husaini menyatakan edaran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang melarang lembaga penyiaran menampilkan tayangan kebanci-bancian sudah tepat.

“Itu perkara buruk, perkara yang jelas dilaknat agama tapi kemudian orang tertawakan salah,” ujarnya kepada Islampos usai mengisi acara Talk Show Pendidikan Keluarga Islamic Book Fair, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (29/2/2016).

Penulis buku “LGBT di Indonesia, Perkembangan dan Tantangannya” ini menilai tayang dapat mempengaruhi penonton yang secara tidak sadar akan mewajarkan perilaku kebanci-bancian.

“Karena itu hiburan jadi akhirnya merestui keburukan itu,” imbuhnya.

Jadi, tegasnya, KPI sangat bagus kebijakannya. “Insya Allah kami dengan teman-teman dari berbagai keilmuan, berbagai gerakan profesi orang tua dan guru sudah mengirim dukungan ke KPI.”

Peran keluarga, kata Adian, sangat penting terutama membimbing anak-anak dalam melihat sebuah tayangan.

“Kalaupun ada yang lolos filternya pada orang tua, orang tua harus menjelaskan bahwa itu tidak baik. Kalau saya itu, saya suruh matikan misalnya ada lawakan-lawakan yang kebanci-bancian. Itu saya ingatkan anak-anak matikan TV karena tidak mendidik,” ungkap Peneliti Institute For The Study Of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) ini. (Sy)

No comments

Powered by Blogger.