McJAK: Jalur Independen Sarat Kepentingan Kapitalis

Foto: ma-hujjatulislam.com

BASUKI Tjahaja Purnama atau lebih akrab disapa Ahok, memutuskan untuk maju sebagai calon Gubernur lewat jalur independen. Teman Ahok-komunitas pendukung Ahok- tengah menargetkan satu juta KTP agar Ahok bisa maju sebagai calon gubernur lewat jalur Independen. Dalam hal ini, Presiden Muslim Cinta Jakarta (McJAK), Adnin Armas menilai, Jalur Independen Sarat Kepentingan Kapitalis.

“Teman Ahok dengan klaim sepihak telah menghimpun hampir sekitar 800 ribu KTP sebelum tanggal 7 Maret 2016. Mereka mulai berkerja bulan Juni 2015. Artinya, Teman Ahok telah berkerja sekitar 8 bulan dan telah membuka sekitar 145 booth di berbagai mall dan lokasi lainnya,” jelas Adnin Armas dalam siaran persnya kepada Islampos, Sabtu (12/03/2016).

Lebih lanjut Adnin menjelaskan, Jika 800 ribu formulir telah dicetak, maka dibutuhkan sekitar 1600 rim. Jika harga satu rim sekitar Rp. 350 ribu rupiah, maka dana yang dikeluarkan untuk mencetak 800 ribu formulir sekitar Rp. 560.000.000 (Lima Ratus Enam Puluh Juta Rupiah).

“Booth di satu mall yang sedang dan besar anggaplah disewa dengan harga Rp. 15.000.000 sebulan. Katakanlah dari 145 lokasi, 30 Booth saja yang disewa dari 145 lokasi, maka biayanya adalah Rp. 450.000.000 (Empat Ratus Lima Puluh Juta Rupiah Sebulan),” katanya.

Adnin melanjutkan, jika Teman Ahok 5 bulan saja menyewa di Mall (Mereka telah berkampanye sekitar 8 bulan, bulan Juni 2015-Maret 2016), maka biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp. 2.250.000.000 (Dua Miliar Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).

“Belum lagi relawan yang menjaga booth biasanya 4 orang karena ada 2 shift (setiap shift 2 orang). Setiap yang jaga booth dapat Rp. 100.000/jaga. Jadi, 30 Booth x 150 hari x 4 orang x 100 ribu = Rp. 1.800.000.000 (Satu Miliar Delapan Ratus Juta Rupiah),” papar Ketua harian MIUMI itu.

“Ini semua belum dihitung biaya cetak spanduk, flyer, tim KTP lainnya yang bertugas untuk menginput, menyusun, merapikan, seluruh KTP tersebut. Belum termasuk juga biaya untuk operasionalisasi kantor dan sebagainya. Jadi, untuk KTP saja, Teman Ahok telah menghabiskan dana paling minim di atas Rp. 5.000.000.000 (Lima Miliar Rupiah). Ini Biaya untuk Sesi pertama menghimpun formulir KTP,” terang Adnin.

Ironinya, lanjut Adnin, Formulir KTP yang telah dihimpun tidak sah karena tidak mencantumkan Calon Wakil Gubernur. Mulai tanggal 7 Maret 2016, jelas Adnin, Teman Ahok mengulang lagi pengumpulan Formulir KTP dengan mencantumkan Nama calon Wakil Gubernur. Ahok berharap bisa terkumpul sebanyak 1 juta Formulir KTP.

“Jika 1 juta Formulir dicetak, maka diperlukan 2000 rim. Jika harga 1 rim KTP sekitar Rp. 350 ribu rupiah. Artinya, dana yang dibutuhkan untuk mencetak 2000 rim formulir KTP saja, itu sudah mencapai Rp. 700.000.000. (Tujuh ratus juta rupiah). Ini belum biaya operasional menyebarkan 2000 rim formulir KTP ini ke seluruh wilayah Jakarta. Teman Ahok dengan waktu sangat mendesak harus bergerak cepat,” papar Adnin.

Saat ini, kata Adnin, Temanahok.com mengklaim telah membuka sekitar 145 posko untuk menghimpun KTP warga Jakarta. Puluhan booth/kios/posko dibuka di puluhan mall. Jika harga sewa kios di mall rata rata per hari sekitar Rp. 500.000, maka dalam sebulan Rp. 15.000.000.

“Jika disewa dalam 3 bulan saja, maka harga sewa sudah mencapai Rp. 45.000.000. Jika Teman Ahok menyewa 70 lokasi dari 145 lokasi selama 3 bulan, maka Teman Ahok memerlukan dana sebanyak Rp. 3.150.000 (Tiga Milyar Seratus Lima Puluh Juta Rupiah),” terang Adnin.

Relawan yang menjaga booth biasanya 4 orang karena ada 2 shift (setiap shift 2 orang). Setiap yang jaga booth dapat Rp. 100.000/jaga. Jadi, 70 booth x 90 hari x 4 orang x 100 ribu = Rp. 2.520.000.000 (Dua Miliar Lima Ratus Dua Puluh Juta Rupiah).

“Ini belum termasuk biaya ratusan juta rupiah untuk sewa kantor dan operasioanalisasi kantor, dan biaya untuk tim KTP lainnya yang bertugas untuk menginput, menyusun, merapikan, seluruh KTP tersebut. Jadi, untuk KTP Gelombang Kedua saja, Teman Ahok menghabiskan dana minimal sekitar Rp. 7.000.000.000 (Tujuh Miliar Rupiah). Jika digabung dengan biaya KTP Sesi Pertama, maka Teman Ahok telah mengeluarkan biaya minimal sekitar Rp. 12.000.000 (Dua Belas Miliar Rupiah),” jelas Adnin.

Teman Ahok yang dimunculkan di permukaan adalah anak anak muda. Tentu mereka tidak punya kemampuan untuk membiayai Penghimpunan KTP. Dua Belas Miliar adalah jumlah yang sangat besar bagi kita. Namun, itu adalah biaya yang kecil atau sangat kecil bagi para Pemilik Modal.

“Siapa Pemilik Modal Besar Pendukung Teman Ahok? Apa kepentingan Pemilik Modal Besar tersebut? Ternyata, biaya untuk maju melalui calon Independen memerlukan biaya yang sangat mahal. Maju melalui calon Independen adalah bagi orang yang kaya, bukan bagi orang yang tidak punya duit. Calon Independen bisa menjadi jalur yang menyuarakan kepentingan Pemilik Modal Besar,” pungkasnya. [fh]

No comments

Powered by Blogger.