Ponpes Keluarga Rio Haryanto Kirim Doa dan Nobar
BOYOLALI - Perjuangan Rio Haryanto di ajang Formula 1 dipastikan tidak sendiri. Pembalap Manor Racing yang akan memulai debutnya di seri pembuka GP Australia, Minggu (29/3/2016), dengan iringan doa dan suntikan moril ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikam di Dukuh Sorowaden, Desa/Kecamatan Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah.
Ponpes yang dirintis keluarga besar Rio Haryanto bakal menggelar acara nonton bareng (nobar) balapan F1 yang akan disiarkan langsung Global TV dan iNews. Dukungan doa juga akan dipanjatkan agar pembalap kelahiran Solo ini diberi keselamatan dan kesuksesan.
Pelaksana Harian Yayasan Ponpes Terpadu Al Hikam, Mohammad Kholid Ismail mengatakan acara nobar digelar sederhana di aula Ponpes. Nantinya hanya disiapkan pesawat televisi dan tidak memakai layar lebar. “Kebetulan juga pas hari Minggu dan siang hari, jadi tidak mengganggu kegiatan para siswa dan santri,” ungkap Kholid Ismail kepada media ini Jumat (18/3/2016).
Nobar akan digelar setelah Salat Dhuhur guna memberikan refresing bagi para siswa. Para pengurus dan santri ponpes juga mendoakan agar Rio Haryanto sukses dalam menjalani laga balapan jet darat. Doa dilaksanakan oleh masing- masing individu dan tidak ada acara gelar doa bersama. Doa yang dipanjatkan masing-masing individu dinilai lebih khidmat dan ikhlas.
Sementara, pemasangan spanduk selama berlomba masih akan dimusyawarahkan dengan pengurus lainnya. Ponpes Al Hikam memiliki ikatan emosional karena yang merintis ponpes adalah keluarga besar Rio Haryanto. Sejarah pendirian ponpes pada 2003 lalu digagas oleh Sutantyo-Min Handayani dan Indah Pennywati yang merupakan kakek-nenek, dan ibunda Rio Haryanto. Serta KH Ali Muchson dan Idrus Assegaf yang merupakan tokoh agama di Kecamatan Banyudono. Ketika Rio Haryanto sempat pulang ke Indonesia setelah uji coba F1 di Spanyol belum lama ini, diakui memang tidak mampir ke Solo atau Boyolali.
Terakhir, Rio Haryanto datang ke ponpes pada Desember 2015 lalu. Selama beberapa hari datang berturut turut kala itu, ada sejumlah aktivitas dengan para siswa dan santri. Seperti shalat Maghrib dan Isya berjamaah. Selain itu juga bermain voli serta melihat kolam lele di lingkungan pondok. Pemuda kelahiran Solo 22 Januari 1993 tersebut tak lupa minta didoakan agar bisa masuk ke ajang balapan bergengsi F1.
Anak pasangan Sinyo Haryanto-Indah Pennywati tersebut secara tidak langsung menjadi salah satu ikon ponpes. Bahkan, dalam spanduk pengumuman pendaftaran siswa baru mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak Kanak Islam Terpadu (TKIT), Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), dan Madrasah Tsanawiyah, gambar Rio Haryanto yang memakai baju pembalap F1 turut disertakan. Sehingga, sosok Rio Haryanto yang seolah olah menyambut kedatangan siswa baru yang mendaftar ke ponpes.
Figur Rio Haryanto diakui sedikit banyak memberi dampak terhadap jumlah siswa yang ingin mendaftar ke ponpes yang memiliki jenjang pendidikan dari PAUD hingga tingkat SMP. Pendaftar dari luar daerah ternyata mulai berdatangan.
“Pendaftaran sampai Juli nanti, jadi belum bisa kami sebutkan jumlahnya,” bebernya. Sosok Rio Haryanto diharapkan menjadi spirit bagi para siswa untuk maju. Konsistensi anak bungsu dari empat bersaudara ini bisa menjadi teladan selama merintis karir di dunia balap hingga bergabung dengan tim Manor Racing. “Meski tidak semua anak bisa seperti Rio Haryanto, tapi sikap konsisten patut menjadi contoh bagi para siswa,” tuturnya.
Sosoknya dimungkinkan bisa menjadi bahan ide menggali kreativitas belajar mengajar bagi siswa. Seperti menggambar, membuat barang atau merchandise yang terinspirasi figur Rio Haryanto. Meski demikian, Ponpes Al Hikam tidak mau berlebihan terkait euforia Rio Haryanto yang bertanding di ajang F1. Sikap bijak berwibawa dan elegan akan tetap diutamakan sebagai lembaga pendidikan bernafaskan Islam.
Ponpes tetap berhati hati dalam mensikapi mengingat tidak semua orang setuju mengingat biaya yang dikeluarkan agar Rio Haryanto masuk F1 sangat besar. Pihaknya berharap masyarakat luas tidak memberikan ekspektasi yang berlebihan kepada Rio Haryanto selama kejuaraan karena dikhawatirkan justru menjadi beban. Prosesnya diharapkan alami dan bertahap sebagaimana perjalanan kariernya.
Sementara itu, keluarga Rio Haryanto telah berangkat ke Australia pada Kamis (17/3/2016) siang lalu. Keluarga yang berangkat ke negeri Kanguru untuk menyaksikan balapan secara langsung di antaranya kedua orangtua, serta ketiga kakak Rio Haryanto.
Sejauh ini tidak ada acara nobar di rumah orangtua Rio Haryanto di Jalan Slamet Riyadi Nomor 312/358 Solo serta acara lainnya. Diperkirakan, keluarga Rio Haryanto akan tiba kembali dari Australia pada Selasa pekan depan.
“Selama ini, seluruh keluarga biasanya kumpul bareng saat ada anggota keluarga yang merayakan ulang tahun,” ungkap Partomo Edi, security di rumah orangtua Rio Haryanto saat ditemui media ini. Meski sempat pulang ke Jakarta, namun Rio Haryanto tidak sempat ke Solo dan langsung ke Australia.
Pada bagian lain, Pemkot Solo juga akan menggelar acara nobar dengan layar lebar di Pendapi Gedhe Balaikota sebagai bentuk dukungan kepada Rio Haryanto. “Para PNS akan saya gerakkan untuk nonton bareng di Pendapi Gedhe,” kata Walikota Solo FX Hady Rudyatmo.
Selain nobar, para PNS juga dihimbau siap saweran guna membantu kekurangan dana yang masih harus ditanggung Rio Haryanto kepada tim Manor Racing. Namun rencana saweran masih menunggu pemerintah pusat mengingat Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyatakan tidak akan kekurangan dana. Sehingga, tindaklanjut dari itu masih ditunggu.
Jika pemerintah pusat sudah mampu menyelesaikan persoalan itu, maka PNS di Kota Bengawan tidak perlu saweran. “Tapi jika memang masih diperlukan, kami siap berpartisipasi dan teman teman (PNS) siap membantu,” lanjutnya.
Dirinya berharap Rio Haryanto tetap semangat dalam menjalani debut balapan paling bergengsi di kolong jagat dan tidak memikirkan persoalan pembiayaan. Rio Haryanto harus fokus mengukir prestasi guna mengharumkan nama Bangsa Indonesia. Pria berkumis tebal ini memiliki felling Rio Haryanto akan meraih kesuksesan dan prestasi di ajang F1. Meski menggunakan bendera tim Manor Racing yang belum pernah naik podium, namun dengan adanya Rio Haryanto prestasinya akan melejit.
Sumber: Sindo
Post a Comment