Imam Al-Aqsha, Shekh Ikrema Sabri: Akan Terus Berjuang Sampai Al-Aqsha Bebas

Jabungonline.com Sebelumnya Imam Masjid Al-Aqsha, Shekh Ikrema Sabri, terluka terkena tembakan peluru karet yang dilepaskan oleh polisi Israel. Alhamdulillah, saat ini, Shekh Ikrema Sabri telah dipulangkan dari rumah sakit pada Rabu (19/7). Pada kesempatan tersebut, Sabri berjanji akan terus melakukan aksi untuk menentang tindakan keamanan Israel di situs suci umat Islam tersebut.



Umat Muslim Beribadah di Luar Al-Aqhsa

“Kami akan berdoa di jalan-jalan di sekitar masjid Al-Aqsha sampai detektor logam Israel dilepas,” kata Sabri kepada kantor berita Anadolu. 

Sabri berada bersama puluhan warga Palestina yang terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel di Yerusalem timur, pada Selasa (18/7). Bentrokan terjadi karena umat muslim diusir dari Al-Aqsha yang merupakan Qiblat pertama umat muslim. Mantan mufti agung Yerusalem itu mengatakan, tentara Israel menembakkan granat setrum ke jamaah selepas melaksanakan shalat.

“Kami menjadi sasaran peluru karet, yang menyebabkan luka-luka. Saya adalah salah satu yang terkena peluru karet dan dibawa ke rumah sakit,” ungkapnya.

Ketika Israel menutup kompleks masjid Al-Aqsha pada Jumat (14/7), ketegangan meningkat tajam di Yerusalem timur. Penutupan itu dilakukan setelah terjadi baku tembak mematikan yang menewaskan dua polisi Israel dan tiga warga Palestina.


Umat Muslim yang Berusaha Memasuki Al-Aqsha

Kemudian, pihak berwenang Israel membuka kembali masjid tersebut pada hari Minggu (16/7) bersamaan dengan pemasangan detektor logam di pintu masuknya. Langkah ini menurut warga Palestina bertujuan untuk mengubah statusquo dari situs suci itu. Padahal PBB sudah menetapkan bahwa Al-Aqha merupakan wilayah yang bersih dari penguasaan Israel. Al-Aqsha merupakan wilayah netral.

Sejak saat pemasangan detektor logam di pintu masuk Al-Aqsha, jamaah Palestina berkumpul di gerbang masjid dan menolak memasuki situs tersebut melalui detektor logam Israel.

“Detektor ini adalah serangan ke Masjid Al-Aqsha dan campur tangan dalam urusan Muslim,” kata Sabri.

Shekh Ikrema Sabri menekankan Masjid Al-Aqsha adalah milik Muslim dan harus dijaga oleh umat Islam juga.

“Masjid Al-Aqsha bukan milik orang-orang Palestina, sebaliknya, ini milik umat Islam di seluruh dunia. Muslim yang peduli dengan masjid Al-Aqsha harus maju dan bereaksi terhadap kejadian ini,” pungkas Shekh Ikrema Sabri.

Sumber: Republika

No comments

Powered by Blogger.