Mayoritas Nitizen Ingin Ada Debat Capres-Cawapres Berbahasa Inggris



Jabungonline.com - Seorang presiden/wakil presiden sebagai kepala negara tentunya tidak hanya mampu menguasai bahasa lokal, tetapi dituntut untuk menguasai bahasa Internasional yaitu bahasa Inggis. Hal ini mengingat kegiatan seorang presiden tidak hanya di dalam negeri saja tetapi juga dengan pihak luar negeri. Dengan menguasai bahasa inggris, bisa dipastikan seorang kepala negara akan mudah berinteraksi dengan pihak asing tanpa menggunakan juru bicara.

Seperti kita ketahui bersama, saat ini sudah terpilih secara resmi dua pasangan Capres-cawapres untuk Pilpres 2019 yaitu pasangan petahana Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno. Kedua pasangan capres-cawares tersebut sudah mendaftar ke KPU pada hari jumat (10/8/2018) dan melakukan pemeriksaan kesehatan pada hari Minggu (12/8/2018).

Salah satu polling di twitter yang dilakukan oleh pemilik akun @indonetpolling melakukan jejak pendapat terkait debat presiden yang merupakan salah satu tahapan dalam Pilpres seperti yang pernah dilakukan sebelum-sebelumnya.

Dikutip dari beritaplatmerah.com, Minggu (12/8/2018) pukul 17:00 WIB, hasil dari polling tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar nitizen/warganet menginginkan agar diadakan debat capres/cawapres dengan menggunakan bahasa Inggris.

Dari 8.813 responden menunjukkan 94% setuju, 3% tidak setuju, dan 3 % terserah. Sedangkan, waktu yang tersisa masih 6 hari lagi, terhitung dari hari ini.

Berbagai komentar mewarnai polling tersebut, ada yang pro maupun yang kontra, namun mayoritas nitizen menyambut baik ide tersebut.

Berikut hasil polling selengkapnya:

USULAN DEBAT BAHASA INGGRIS UNTUK CAPRES/CAWAPRES

Apakah Anda setuju usulan @ekagumilars pada @KPU_ID melalui akun twitternya agar capres dan cawapres nanti harus siap juga debat dalam bahasa Inggris?

No comments

Powered by Blogger.