Mengapa Tersangka Bom Bangkok Tak mirip dengan Sketsanya?


jabung-online.org - Tim gabungan Kepolisian Thailand dan militer menangkap seorang warga asing di Distrik Nong Chok, Ibu Kota Bangkok, kemarin (29/8). Pria itu bernama Adem Karadag, warga negara Turki, yang saat digerebek kedapatan memiliki lebih dari lima paspor.

Dia disebut-sebut jaringan pelaku peledakan Kuil Erawan pekan lalu, yang menewaskan 20 orang dan melukai 125 lainnya pada 17 Agustus lalu. Dalam operasi penangkapan kemarin, otoritas keamanan Thailand mengerahkan 100 personil gabungan polisi dan tentara untuk menggerebek apartemen tersangka.

Juru Bicara Kepolisian, Prawut Thavornsiri, mengatakan di apartemen yang ditinggali Adem ada komponen yang bisa digunakan dalam rangkaian bahan peledak. Selain itu, wajah tersangka mirip seperti temuan dari kamera CCTV.

“Tersangka (sosoknya) mirip seperti yang kami cari. Kami menemukan banyak bahan yang bisa digunakan untuk membuat bom,” ujarnya seperti dilansir Channel News Asia.


Beberapa jam setelah berita penangkapan itu beredar, muncul meme serta postingan di jejaring sosial yang mempertanyakan klaim Kepolisian Thailand.

Netizen menyebarkan kembali foto yang diunggah seorang pengguna Facebook asal Thailand bernama Umaporn Sirivasinkul. Dalam posting yang disebar beberapa hari lalu itu, Umaporn mengaku memiliki foto tersangka peledakan bom yang disebutnya berasal dari Amerika Serikat.


Gambar ini dilengkapi keterangan adanya kesamaan fisik antara rekaman CCTV dan si ‘terduga’ pelaku itu. Misalnya bekas luka bakar di tangan kiri. Di CCTV, pelaku yang berkaus kuning dan berambut pirang itu juga memakai perban di lengan kirinya.

Setelah spekulasi di jejaring sosial ramai, Kepolisian Bangkok akhirnya menyebarkan sketsa pelaku. Dia digambarkan berkacamata, ras tidak dari Asia, serta berambut pendek.

Sosok Adem, yang tirus dan sangat mirip sosok Turki kebanyakan, dianggap berbeda dari sketsa tersebut. “Apakah polisi yakin sudah menangkap orang yang tepat?” tanya pengguna akun Facebook Weraporn Meesomsak.

Rupanya, Polisi Negeri Gajah Putih punya penjelasan soal perbedaan wajah itu. Adem, yang baru berusia 28 tahun kendati terkesan tua, memang

bukan pelaku yang wajahnya terekam CCTV di dekat Kuil Erawan.

Adem justru diburu karena diduga terlibat pelemparan granat di kawasan Sathon Pier, dermaga kapal Sungai Chao Praya, sehari setelah insiden Erawan yang tidak menimbulkan korban jiwa. Selama ini, polisi telah mempunyai beberapa rekaman CCTV orang mencurigakan dekat kejadian peledakan.

Dalam CCTV yang berbeda itu, sosok mirip Adem terlihat berjalan bersama lelaki lain dengan gestur mencurigakan.

Kepala Polisi Thailand Somyot Poompanmoung menyatakan pihaknya tidak memburu tersangka berdasarkan prasangka terhadap etnis atau warga negara tertentu. “Tapi kami sudah mendapatkan cukup bukti bahwa dua ledakan yang berjarak sehari itu saling terkait,” ungkapnya seperti dilansir Bangkok Post.


Dua hari terakhir, media massa Thailand mulai berspekulasi bahwa aksi terorisme di Bangkok dilakukan oleh kelompok radikal Uighur, yang disokong militan asal Turki. Diduga, jaringan ini membalas dendam pada sikap pemerintah Thailand yang mendeportasi 109 imigran Uighur pada Juli lalu ke China.

Somyot mengecam liputan media Thailand yang langsung menghakimi warga Uighur. Dia mengatakan tidak ada bukti-bukti valid untuk langsung menghakimi kelompok tertentu dalam kasus peledakan tersebut.

“Saya harap media tidak serampangan mengambil kesimpulan. Karena ini bisa merusak reputasi sebuah bangsa dan negara,” tandasnya, seperti dilansir dari laman media merdeka.com

No comments

Powered by Blogger.