Alzier Minta Dirinya atau Herman HN Dilantik Gubernur Lampung, Apa Alasannya?



Jabung Online – Gubernur Lampung terpilih 2003-2008, M. Alzier Dianis Thabranie dalam waktu dekat akan ke mendagri guna menuntut haknya sebagai orang nomor satu di Bumi Ruwai Jurai. “Saya akan menghadap ke mendagri untuk mengetahui keputusannya,” kata Alzier, kemarin.

Nantinya lanjut Alzier, mendagri memiliki kedua opsi keputusan. Pertama, mendiskualifikasi Arinal Djunaidi – Chusnunia Chalim sebagai peserta pasangan calon kepala daerah di Pilgub 27 Juni 2018 lalu. “Mendagri harus tegas, mengingat mereka (Arinal – Nunik) diindikasikan melakukan dugaan politik uang. Dengan begitu, kedepan sistim Demokrasi Lampung akan menjadi lebih baik lagi,” ungkapnya.

Kedua, Mendagri menetapkan dirinya atau Herman HN sebagai Gubernur Lampung periode 2019-2024. “Nama saya atau Herman HN yang nantinya diputuskan Mendagri akan saya terima dengan lapang dada,” harap dia.

Herman HN urai Alzier merupakan sosok pemimpin hebat dan kemampuannya tidak diragukan. Kota Bandarlampung di bawah kepemimpinannya kini menjadi lebih maju.

“Masyarakat Kota Bandarlampung sangat beruntung memiliki sosok pemimpin yang hebat seperti Herman HN. Saya legowo, jika beliau (Herman HN) yang diputuskan sebagai gubernur Lampung terpilih periode 2019-2024. Sebab pada Pilgub 27 Juni tahun lalu perolehan suara tertinggi nomor dua. Saya yakin Provinsi Lampung bakal menjadi lebih maju lagi,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap mendagri bisa netral dan independen membuat keputusan dan menetapkan pasangan calon gubernur – wakil gubernur Lampung terpilih periode 2019-2024. “Saya berharap Mendagri netral. Karena ini demi kebaikan Lampung dan bangsa Indonesia kedepan,” jelas dia.

Pada kesempatan ini, Alzier pun mendesak Pansus politik uang DPRD Lampung melibatkan aparatur hukum mengusut tuntas dugaan politik uang di ajang pesta demokrasi lima tahunan tingkat provinsi 27 Juni 2018 lalu.

“Saksi mahkota Barlian Mansyur harus mempertanggungjawabkan statementnya yang menyebut sempat mendapat intervensi dari bos PT. SGC (Sugar Group Companies,red) untuk tidak membongkar dugaan money politics yang diduga dilakukan Arinal Djunaidi dengan melibatkan perusahaan gula terbesar di Lampung tersebut,” kata Alzier.

Masyarakat Lampung pun menunggu kelanjutan cerita dari sosok Barlian Mansyur dan Bos PT. SGC di pilgub lalu. “Pansus jangan melindungi Barlian Mansyur. Karena masyarakat harus mengetahui kebenarannya. Apakah beliau (Barlian Mansyur) yang mengada-ngada dalam membuat statement atau bos PT. SGC terlibat di pilgub lalu,” ujarnya.

Oleh karena itu, semestinya Pansus politik uang berkoordinasi dengan Polda Lampung untuk mengetahui kebenaran dari statement tersebut.
“Hadirkan keduanya. Masa iya pemerintah kalah sama dua sosok ini,” sindirnya.

Ia berharap, pansus bisa independen mengusut tuntas dugaan politik uang dan memberi masukan ke Mendagri untuk menunda pelantikan Arinal-Chusnunia Chalim sebagai gubernur – wakil gubernur Lampung terpilih periode 2019-2024. Sebab, jika terbukti politik uang yang dilakukan paslon nomor urut tiga tersebut, maka Mendagri harus tegas mendiskualifikasi serta membatalkan kemenangannya di pilgub lalu.

“Kita ingin sistim demokrasi ini jangan dinodai dengan oknum atau perusahaan yang memiliki banyak uang saja. Jika seperti ini terus, sistim demokrasi kita bakal terus-terusan diobok-obok dengan orang berkantor tebal,” pungkasnya.(rls)

No comments

Powered by Blogger.