Bela Ustadz Abdul Somad, Siapa Sih Ustadz Yahya Waloni?


Ustadz Yahya Waloni. Photo : YouTube


Jabung Online – Ustadz Yahya Waloni bikin heboh karena ceramahnya di channel YouTube, Taman Surga.Net. Dalam ceramahnya, dia mengatakan bahwa para pendeta salah telah mempolisikan Ustadz Abdul Somad alias UAS terkait dengan potongan video dakwahnya terkait salib yang viral beberapa waktu lalu.

Menurut Ustadz Yahya, yang seharusnya diserang dan ditantang adalah dirinya. Itu karena dia adalah seorang mantan pendeta.

"Orang jadi pendeta karena saya. Jadi salah besar kalau Ustadz Somad yang ditantang. Cobalah tantang saya," kata dia.

Menurut yahya, jika ingin menantang Ustadz Abdul Somad soal Hadist dan Alquran. Sementara kalau soal Bible Old Testament dan New Testament alias Injil Perjanjian Lama dan Baru, tantanglah dirinya karena dia ahlinya.

Yahya dikenal sebagai ustadz yang 'berani'. Dia menjadi sorotan publik karena pernyataan-pernyataannya yang kerap menyinggung orang atau kelompok tertentu. Siapa sih sebenarnya Yahya Waloni, berikut ini sederet fakta-fakta tentangnya.

Yahya lahir di Manado, 30 November 1970. Dia mengaku pernah menjadi seorang pendeta yang bertugas di Gereja Kristen Indonesia (GKI) selama 16 tahun sebelum akhirnya memutuskan mualaf dan mengubah mengubah namanya dari Yahya Yopie Waloni menjadi Muhammad Yahya Waloni. Dia pernah menjadi rektor di Universitas Kristen Papua dan Ketua Sekolah Tinggi Teologi Calvins Ebenhaezer di Sorong, Papua.

Dalam akunnya di Twitter, Yahya termasuk cukup sering berkometar tentang isu-isu politik. Tercatat pada Mei dua tahun lalu, Yahya pernah menulis soal tragedi Mei 98.


"Jokowi sedang menjabat, sebaiknya dia usut siapa jenderal yang mendalangi tragedi Mei '98 agar isu ini tidak lagi digoreng menjelang Pilpres 2019," tulisnya.

Yahya pernah menyinggung sejumlah tokoh publik di Tanah Air, diantaranya Ma'ruf Amin dan Muhammad Zainul Madji atau yang akbar disapa dengan panggilan Tuan Guru Bajang (TGB). Pemilik nama lengkap Muhammad Yahya Waloni itu dianggap melakukan pencemaran nama baik tokoh tersebut dalam ceramahnya. Akibatnya, dia dilaporkan ke aparat kepolisian.

Sumbar: viva

No comments

Powered by Blogger.