Jokowi akan Keluarkan 'Jurus' Baru untuk Dongkrak Investasi


Jabung Online  -- Pemerintah memberi sinyal akan menerbitkan paket kebijakan baru mengenai investasi. Penerbitan paket dilakukan demi mempercepat dan meningkatkan realisasi investasi yang sampai saat ini masih belum sesuai harapan Presiden Jokowi.

Sinyal penerbitan paket kebijakan soal investasi sendiri diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Kemungkinan penerbitan paket baru diungkapkannya usai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Menurutnya, paket kebijakan nanti akan berisi soal kebijakan pemangkasan sejumlah peraturan dan perizinan investasi. Selain itu, paket akan berisi soal insentif yang sekiranya bisa diberikan pemerintah guna mendongrak kinerja investasi.

"Nanti satu paket, semua dikeluarin, tunggulah. Kira-kira seperti itu (paket kebijakan)," ungkap Luhut usai rapat di di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9).

Kendati begitu, Luhut belum benar-benar bisa memastikan kebijakan lain yang sekiranya akan tertuang dalam paket itu. Sebab, pemerintah masih menunggu hasil evaluasi dan inventarisasi masalah investasi dari masing-masing kementerian/lembaga.

"Ya kan belum matang. Belum digodok, masih bisa berubah sana sini," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi kembali 'bawel' soal kinerja investasi. Pasalnya, berbagai kebijakan sudah dilakukan, namun pertumbuhan realisasi investasi masih saja minim.

Padahal, sejumlah perusahaan multinasional telah memberikan komitmen untuk mengalirkan modal ke Tanah Air. Sayangnya, komitmen itu hanya tetap tinggal menjadi komitmen saja, tidak berubah menjadi realisasi.

Maka dari itu, Jokowi meminta masing-masing kementerian/lembaga memeriksa realisasi dari komitmen investasi yang sudah diberikan oleh perusahaan-perusahaan multinasional di Indonesia. Bila masing-masing perusahaan memiliki kendala dalam merealisasikan investasinya, maka Jokowi ingin para menteri bisa segera membantu mereka.

"Segera lakukan bottlenecking, kami (pemerintah) harus buka sumbatan apa yang menyebabkan itu tidak terealisasi. Ini yang gede-gede banyak, yang sedang-sedang lebih banyak, saya minta dicek satu per satu," tekannya.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga meminta para jajaran menteri untuk terus menyederhanakan berbagai perizinan yang masih berbelit, baik di pusat maupun daerah. Tak ketinggalan, juga melakukan promosi dan memberi insentif yang sekiranya bisa menarik minat investor untuk mengalirkan modalnya ke Tanah Air.

Bahkan, Jokowi meminta agar insentif yang diberikan bisa lebih menarik ketimbang negara lain, baik di sektor perpajakan, ketenagakerjaan, pertanahan, hingga keamanan. Permintaan ini berkaca pada kegagalan Indonesia menarik minat 33 perusahaan yang hengkang dari China beberapa bulan terakhir akibat tingginya tensi perang dagang dengan Amerika Serikat.

"Karena negara-negara pesaing kita (Indonesia) kompetitor kita berlomba-lomba, berbenah dengan tawaran yang lebih menarik," tuturnya.

Bahkan, guna menggenjot realisasi investasi, kepala negara bakal menggelar rapat terkait investasi sebanyak dua kali dalam sepekan. "Kami akan terus menerus, sehingga betul-betul kami dapatkan putusan-putusan yang konkret, sehingga perbaikan ekosistem investasi betul-betul kami peroleh," katanya. 

(uli/agt/CNN)

No comments

Powered by Blogger.