Metro, Jabungonline.com – Warga Kota Metro digemparkan oleh beredarnya kabar tentang serangan "zombie" yang diduga memangsa manusia. Cerita tersebut menjadi viral di media sosial setelah muncul unggahan seorang perempuan mengalami luka parah, termasuk putusnya lima jari tangan kanan akibat diduga digigit oleh anak kandungnya sendiri.
Insiden tersebut terjadi pada Kamis, 29 Mei 2025, di Kelurahan Ganjar Asri, Kecamatan Metro Barat. Saat dikonfirmasi, Lurah Ganjar Asri, Kharisma Zarkasi Rusyadi Saputra, membenarkan adanya kejadian tersebut, namun menegaskan bahwa narasi serangan zombie adalah informasi yang tidak benar.
“Berdasarkan keterangan dari Bapak Ansori, salah satu anggota keluarga, benar telah terjadi keributan antara seorang anak berinisial ASW (28) dan ibunya, namun bukan karena serangan zombie,” jelas Kharisma kepada awak media, Selasa (3/6/2025).
Lebih lanjut, Kharisma membantah keras kabar yang menyebut ASW berkeliaran di luar rumah dan mencari korban sebanyak 25 orang seperti yang tersebar di beberapa grup WhatsApp.
“Informasi seperti itu tidak dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan klarifikasi dari keluarga, kejadian tersebut hanya berlangsung di dalam rumah dan bersifat internal keluarga. Tidak ada warga yang menjadi target seperti yang dirumorkan,” tegasnya.
Kharisma juga menginformasikan bahwa ASW saat ini telah diamankan dan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung yang berlokasi di Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, karena diduga mengalami gangguan kejiwaan.
“Keluarganya menyampaikan bahwa sejak kemarin, yang bersangkutan telah mendapatkan penanganan di rumah sakit jiwa,” tambahnya.
Pemerintah Kelurahan Ganjar Asri, lanjut Kharisma, berkomitmen menjaga keamanan lingkungan dan terus berkoordinasi dengan aparat seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta pihak RT, RW, dan Puskesmas setempat.
“Kami akan terus memastikan warga merasa aman dan tenang. Penanganan cepat dan koordinasi lintas sektor menjadi prioritas kami,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Kharisma mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh kabar tidak jelas yang tersebar di media sosial, serta menganjurkan untuk selalu melakukan verifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
“Di era digital seperti sekarang, informasi menyebar sangat cepat. Kami mengajak masyarakat untuk melakukan tabayyun atau klarifikasi sebelum mempercayai dan menyebarkan berita. Jangan sampai informasi yang tidak akurat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,” pungkasnya.
(Nn)