Jika Mau Menghancurkan Golkar sudah dari dulu

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) merasa disindir oleh pernyataan Wakil Bendahara Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Bambang Soesatyo. Bambang sebelumnya menyebutkan bahwa ada kelompok yang ingin menghancurkan Golkar di pilkada sehingga membiarkan konflik di partai itu berlarut.
“Yang jelas PDI-P tidak terlibat dalam proses pecah belah Partai Golkar dan PPP seperti yang dituduhkan Bamsoet (Bambang Soesatyo). Kalau PDI-P mau hancurkan Golkar tahun 1999, kalau mau, sudah dari dulu,” kata politisi PDI-P, Aria Bima, di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (24/3/2015).
Aria menceritakan, pada tahun 1999, satu-satunya ketua umum partai politik yang tidak setuju dengan pembubaran Partai Golkar hanyalah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
“Semua tokoh parpol saat itu, Amien Rais, Gus Dur, setuju supaya Golkar bubar. Hanya Megawati yang membela,” papar dia.
Dengan sejarah itu, Aria menyatakan, partainya tak ada niat sekecil pun membiarkan Partai Golkar terpecah belah. Menurut dia, PDI-P lebih mengutamakan kepentingan nasional.
“Tidak ada niatan PDI-P begitu,” ujar anggota Komisi VI DPR itu.
Partai Golkar kini tengah dihadapi masalah perseteruan di internal partai. Perseteruan makin memanas saat Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengesahkan kepengurusan Partai Golkar kubu Agung Laksono.
Kubu Aburizal Bakrie menolak keputusan Yasonna yang dianggap sarat intervensi dan didasari pada manipulasi itu. Aburizal lalu mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.(kompas

No comments

Powered by Blogger.