(Jokowi anti kritik) Hendak Temui Jokowi, Mahasiswa di cekik Pihak Keamanan


Sekitar pukul 7 pagi, Aliansi BEM Se-Kota Pontianak mengunjungi Hotel Mercure untuk bertemu dengan Bapak Jokowi, Presiden Indonesia. Kunjungan Aliansi BEM Se-Kota Pontianak ini dilakukan secara tertib, rapi, dan damai. Tidak ada membawa atribut aksi seperti toa, bendera, maupun spanduk.

Semua mahasiswa telah diperiksa melalui mesin detektor dan dinyatakan aman oleh petugas hotel. “Kami datang kesini secara tertib karena niat kami mau bertemu dengan Pak Jokowi memberikan Penghargaan atas kepemimpinannya hingga saat ini. Tidak ada orasi dan tidak ada tindakan anarkis yang ingin kami lakukan di sini,” ujar Prima, Koordinator lapangan aksi. Sayangnya, niat baik para mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi ini diperlakukan tidak manusiawi oleh pihak keamanan Presiden.

Para mahasiswa dipaksa keluar secara kasar, didorong dan diintimidasi setelah negoisasi alot dengan pihak protokoler. Sempat terjadi ketegangan namun mahasiswa tetap bersikap damai. “Kertas aspirasi kami diambil secara paksa lalu disobek. Kami dicekik dan diseret keluar dengan cara yang tidak manusiawi,“ ujar Nircho, salah satu korban kejadian.

Kami menyayangkan sikap oknum yang mencekal dan bersikap tidak manusiawi terhadap mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi.

Apakah perbuatan kami salah dengan datang secara baik-baik bukan dengan anarkis? Apakah kami harus aksi dengan brutal agar bisa bertemu untuk menyampaikan aspirasi langsung ke Presiden Indonesia? Jadi, bagaimana cara mahasiswa bisa menyampaikan aspirasi mereka kalau dengan tatap muka dengan Presiden saja sudah tidak di perbolehkan? Presiden Jokowi sudah mulai menampakkan gejala anti kritik. Padahal Indonesia merupakan negara demokrasi yang di mana pendapat dan aspirasi rakyatnya sepenuhnya dilindungi oleh Undang-undang.( sesuai press release yang diberikan kepadaLingkarannews.com)

No comments

Powered by Blogger.