Omzet Pelaku UMKM Anjlok 40 Persen, Krisis Ekonomi didepan mata


Melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berdampak besar pada pelaku Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM). Pengusaha kecil tersebut terpukul karena daya beli masyarakat mengalami penurunan. Produk mereka tidak laku dan membuat omzet anjlok cukup dalam.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Muharam mengakui para pelaku UMKM mengalami penurunan omzet akibat perlambatan ekonomi. Penurunan omzet ini hampir mencapai 40 persen dibanding sebelumnya.

“Saya juga jalan-jalan ke ITC fatmawati, Mangga Dua, GI, Thamrin City, itu memang ada mengeluh omzetnya menurun, dan rata-rata berkurang 30-40 persen, biasanya 100 item sekarang hanya 60 item, keuntungan masih ada, tetapi turun,” ujar dia dalam Diskusi Senator Kita yang digagas merdeka.com, RRI, IJTI, DPD RI dan IKN di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (23/8).

Agus berjanji, pihaknya akan memperkuat posisi pelaku UMKM dalam negeri. Pasalnya, UMKM selama ini dinilai dapat menjadi pondasi perekonomian nasional. “Ini sebenarnya lampu kuning menuju krisis, meski belum ke sana (krisis),” kata dia.

Agus menambahkan saat ini 98 persen perekonomian Indonesia dikuasai oleh pelaku UMKM dan sisanya didukung oleh usaha skala besar. Untuk itu, sektor UMKM akan diperkuat guna menahan perlambatan ekonomi seperti saat ini.

“Kalau misalnya pondasi dianggap usaha mikro, maka pondasinya harus diperkuat, kalau terganggu itu mengkhawatirkan, kalau 1998 itu pondasi dan pilarnya masih kuat,” tutupnya seperti diungkapkan kepada laman media merdeka.com

No comments

Powered by Blogger.