Teori ‘apes’ Para Pengklaim; ketika waktu mengungkapkan sendiri fakta kebenarannya


Negeri ini dipimpin oleh para pemimpin yang berpikir tentang pentingnya klaim versi sendiri demi membangun opini tentang diri sendiri didepan publik

Sebelumnya Menpora, Imam Nahrawi yang mengkalim pejabat FIFA dan AFC akan datang ke Indonesia, untuk membicarakan di Indonesia; namun ternyata semua itu dibantah oleh FIFA pada press release resminya yang mengatakan tidak ada rencaan FIFA atau AFC mendatangi Indonesia selama Persatuan Sepakbolanya mendapat intervensi dari pemerintah (statuta FIFA).

Sekarang, kita berandai saja; seandainya saja FIFA tidak memberikan keterangan resminya terkait rencana kedatangannya ke Indonesia; bagaimana dengan teori Klaim yang telah dilontarkan oleh Menpora ke seluruh masyarakat Sepakbola Indonesia?

Apakah ini bisa menjadi opini membangun tentang diri sendiri (pihak Kemenpora) yang seolah olah pihak yang diterima FIFA sebagai lembaga resmi sepakbola dunia?

Selanjutnya, hal ini menyambung catatan lainnya; tentang Klaim tim menteri ekonomi Jokowi JK, yang mengklaim Indonesia tidak akan kena dampak krisis global, Indonesia masih bisa bertahan dan situasi kali ini berbeda dengan krisis tahun 1998 dan 2008.

Apakah benar Klaim tim ekonomi Jokowi JK tersebut? dan akhirnya waktu pula yang memberi fakta kebenarannya sendiri


Setelah beberapa lama, menolak mengatakan bahwa fundamen ekonomi Indonesia tidak apa apa, Menkeu memberikan statemen nya pasrahkan pertumbuhan ekonomi pada Tuhan

Sebelumnya, Menkeu dengan kepercayaan diri mengklaim Indonesia tidak terkena dampak krisis global, sehingga pertumbuhan ekonomi tahun depan akan tetap sesuai rencana target pada RAPBN yang dibuat.

Teori para pengklaim biasa digunakan untuk menutupi ketidakmampuan diri; karena tahu diri tak mampu menghadapi, maka dibangunlah klaim klaim versi pandangan sendiri yang diharapkan mampu menggiring opini masyarakat.

Akui sajalah, keputusan pembekuan PSSI itu adalah sebuah kesalahan; keputusan untuk menutupi kelemahan kurs Rupiah yang sudah undervalued adalah sebuah keputusan mengalihkan kekuatiran masyarakat.

Mengapa tidak memilih transparansi, dan akui secara gentle, sehingga kita semua bisa gerakkan kebersamaan di seluruh aspek kekeuatan negara ini untuk berjuang bersama.

Berjuang bersama itu butuh kejujuran dan transparansi akan situasi sebenarnya; sehingga tidak menimbulkan kekecewaan di masyarakat kedepannya.

Membangun Klaim versi sendiri seolah memberikan solusi bagaimana memberi PHP kepada masyarakat, tinggal tunggu, bagaimana waktu mengungkapkan fakta kebenaran yang sebenarnya; sehingga masyarakat akan merasa kecewa lagi. (ndi/dw)

No comments

Powered by Blogger.