AHOK vs JIN (Jaringan Islam NUsantara)


jabung-online.org - Dalam pembukaan acara istigasah menyambut Ramadan dan pembukaan munas alim ulama NU di Masjid Istiqlal, Jakarta, 14 Juni lalu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj mengatakan NU akan terus memperjuangkan dan mengawal model Islam Nusantara. Istilah ini merujuk pada fakta sejarah penyebaran Islam di wilayah Nusantara, yang disebutnya dengan cara pendekatan budaya, tidak dengan doktrin yang kaku dan keras.




Islam Indonesia itu ‘katanya’ bukan Islam Arab menurut Said Aqil Siradj

Lalu bagaimana dengan pernyataan dari Gubernur DKI, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok yang mengatakan “Arab Saudi saja larang darah hewan tercurah ke tanah, masa kita enggak ikuti? Kalau kita enggak mau ikuti Arab Saudi, ya lo kalau salat enggak usah menghadap kiblat,” kata Ahok dengan nada tinggi.




Bukan bermaksud membandingkan dua pernyataan di atas, tetapi sepertinya kedua pernyataan diatas akan menjadi ambigu melihat kenyataan di lapangan.

Islam ya Islam tidak ada Islam Nusantara atupun Islam Arab

Kedua nya hanya buah pemikiran manusia versi penjelasan masing masing; itulah ketika pemimpin ditanyakan apa penjelasan ibadah dalam Islam menurut versi dirinya sendiri.

Pernyataan Ahok menjadi berlawanan dengan pernyataan Said Aqil Siradj, akibat menjelaskan Islam sesuai versinya masing masing.

Ibadah berkurban, sejak Islam nusantara berdiri seperti apa? apakah melalui RPH? apakah Ahok memahami tradisi dan budaya Islam Nusntara seperti maksud Said Aqil Siradj.

Atau pernyataan Ahok, ‘ Kalau kita enggak mau ikuti Arab Saudi, ya lo kalau salat enggak usah menghadap kiblat’ bukan kah pernyataan Ahok ini akan menohok pernyataan Said Aqil Siradj yang mengatakan Islam Indonesia bukan Islam Arab.

Kembali lagi, semua bermuara pemikiran versi masing masing, versi otak manusia

Dan jika ada yang mengatakan, bahwa Islam tidak jelas jalannya, jelas keliru. Jika ada yang mengatakan, konsep dan metodenya tidak jelas, jelas keliru. Karena, semuanya itu jelas telah digariskan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

Mengenai Islam dan aturan didalamnya, sudah ada didalam Al Qur’an dan Di ajarkan oleh Rasul-Nya; kita semua tinggal melihat, membaca, memaknai dan melaksanakannya

Hanya karena pemikiran manusia lah yang membuat Islam menjadi seenak versinya masing masing.

Islam ya Islam; sudah sangat jelas dan terang benderang

Hanya persoalannya adalah; ketika Islam itu kembali menjadi bahasan paling enak untuk di eksploitasi pemikiran versi masing masing atau sebebas (liberal) versi masing masing. (dw/ndi)

Sumber : Lingkarannews.com

No comments

Powered by Blogger.